Uni Eropa Perkirakan 80 Persen Penduduknya Sudah Terpapar Covid-19

- 28 April 2022, 05:30 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /Unsplash/Mat Napo

PR DEPOK - Berdasarkan data yang dihimpun Uni Eropa, 60 hingga 80 persen penduduk Eropa sudah pernah terpapar Covid-19.

Demi menekan transmisi Covid-19, Uni Eropa akan menggencarkan vaksinasi bagi kelompok rentan, khusunya anak-anak.

Badan kesehatan masyarakat Uni Eropa mengatakan penduduk yang kini dites positif Covid-19 mencapai 30 persen populasi.

Baca Juga: Larangan Ekspor Minyak Goreng Resmi Diberlakukan Kecuali untuk 3 Produk dengan Kode Berikut

Namun jika kasus infeksi yang tidak dilaporkan dimasukkan ke dalam data tersebut, jumlah kasus diperkirakan mencapai 77 persen dari total populasi atau sekitar 350 juta jiwa.

Dengan menurunnya tingkat infeksi dan kematian akibat Covid-19, Uni Eropa kini akan fokus melakukan pengujian massal dan merawat kasus positif semaksimal mungkin.

Meski begitu, Uni Eropa mengingatkan bahwa Covid-19 akan terus bermutasi. Untuk itu semua negara diminta merancang strategi jika sewaktu-waktu kondisi darurat kembali harus diterapkan.

Baca Juga: Apakah PKH Tahap 2 Sudah Cair? Segera Cek Penerima Bansos 2022 di cekbansos.kemensos.go.id

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, tingkat vaksinasi Covid-19 bagi kelompok anak berusia 5-9 tahun masih berkisar di angka 15 persen.

Sedangkan cakupan vaksinasi bagi kelompok remaja berusia 15-17 tahun sudah mencapai 70 persen.

Tak hanya vaksinasi, Uni Eropa juga mendorong percepatan program pengembangan obat Covid-19 agar mudah diakses baik untuk dikonsumsi maupun disimpan sebagai cadangan di tiap negara.

Baca Juga: Login sso.bpjsketenagakerjaan.go.id untuk Dapat BSU 2022, Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bisa Cairkan Rp1 Juta

Saat ini, obat antivirus yang diproduksi oleh Pfizer dan Merck & Co menjadi produk yang diizinkan di Eropa.

Sayangnya, ketersediaan obat itu masih cukup terbatas karena berbagai alasan keterlambatan distribusi di masa pandemi.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah