Sekjen PBB Sayangkan Serangan Rusia yang Hancurkan Situs Sejarah Penting di Kyiv

- 29 April 2022, 15:45 WIB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. /Instagram @antonioguterres

PR DEPOK - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres baru saja menyelesaikan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zekensky saat roket Rusia menghantam area pemukiman dan situs sejarah di Kyiv.

Meski sadar betul bahwa Rusia sedang menyerang Ukraina termasuk di Kyiv, Guterres tetap  terkejut saat mendengar dekatnya jarak ledakan roket tersebut.

"Saya jelas terkejut ketika diberi tahu bahwa dua roket menghancurkan sebuah target di Kyiv. Saya terkejut"

Baca Juga: Kehabisan Uang, Joe Biden Ajukan Dana Tambahan 33 Miliar Dolar ke Kongres AS untuk Bantu Ukraina

"Kyiv adalah kota dengan nilai sejarah yang luar biasa. Saya berharap Kyiv bisa terhindar dari serangan ini," tutur Guterres dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Akibat serangan roket tersebut, beberapa orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Volodymyr Zelensky menganggap serangan itu sebagai tindakan Rusia yang secara tidak langsung mempermalukan PBB.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-65: Inggris Kerahkan 8000 Pasukan, Serangan Rudal Berbahaya Diselidiki

Namun, meski begitu berkunjung dalam kondisi yang mencekam, Guterres tetap berupaya  menengahi ketengangan Rusia dan Ukraina serta membuka jalur bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di wilayah-wilayah yang sudah dikepung Moskow.

"Bagi sekretaris jenderal (PBB), prioritas saat ini adalah memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk Ukraina yang terperangkan di zona pertempuran," tutur ujar seorang wartawan Al Jazeera Hoda Abdel-Hamid yang berkesempatan mewawancarai Guterres.

Sebelumnya, Guterres menyebut perang di Ukraina sebagai "absurditas di abad ke-21".

Baca Juga: 5 Roket Hantam Kyiv Saat Antonio Guterres Berkunjung ke Ukraina, Volodymyr Zelensky: Rusia Mempermalukan PBB

Pernyataan tersebut disampaikan Guterres saat berkunjung ke beberapa kota di pinggiran Kyiv dan melihat dampak invasi yang dibantah Rusia sebagai kejahatan perang.

"Ketika saya melihat bangunan-bangunan itu hancur, saya membayangkan keluarga saya di salah satu rumah itu"

"Saya seperti melihat cucu-cucu saya berlarik dengan panik," tutur Guterres saat berada di Borodyanka.

Baca Juga: Kanada Ingin Gunakan Aset Milik Rusia yang Disita untuk Bantu Korban Perang di Ukraina

Momen tersebut menjadi kunjungan pertama Guterres ke Kyiv sejak Vladimir Putin memerintahkan pasukannya melancarkan operasi militer khusus untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah