"Ini sama dengan kekurangan obat untuk pasien kanker. Ini berarti kesulitan ekstrim atau kekurangan insulin untuk diabetes. Tidak mungkin untuk menyelesaikan operasi. Sederhananya kami kekurangan antibiotik," kata Presiden Ukraina.
Dengan hancurnya banyak fasilitas kesehatan Ukraina, maka hal tersebut dikhawatirkan korban luka warga sipil akan semakin banyak berjatuhan.
Kurangnya stok obat-obatan dapat mengakibatkan terhambatnya proses evakuasi warga Ukraina yang terluka.
Pemerintah Ukraina sebelumnya juga telah mengecam aksi-aksi yang mereka sebut teror tentara Rusia kepada warga sipil khususnya di fasilitas kesehatan.
Baca Juga: Sebut Telah Bantu Membunuh Jenderal Rusia, AS Klaim Berikan Intelijennya pada Pasukan Ukraina
Contoh konkret yakni yang terjadi pada 9 Maret silam, otoritas Ukraina menyebut pasukan Rusia membombardir sebuah Rumah Sakit Ibu dan Anak di Mariupol.
Meski dibantah Rusia yang menyebut serangan di sana adalah menargetkan kelompok radikal, Volodymyr Zelensky menyebut setidaknya tiga warga sipil tewas dalam serangan tersebut.***