Network
PR DEPOK - Korea Utara baru-baru ini dilaporkan telah meluncurkan uji coba nuklir atau rudal balistik terbaru milik mereka.
Korea Utara dikabarkan meluncurkan rudal balistik melalui armada kapal selam miliknya di Sinpo, yang merupakan markas penyimpanan peralatan tempur mereka.
Menanggapi hal tersebut, Korea Selatan langsung dalam posisi siap siaga, karena mereka belakangan ini terus menerima informasi uji coba rudal balistik dari Korea Utara.
Baca Juga: Chelsea Resmi Dijual, Simak Harga Fantastis dan Siapa Saja yang Menawarnya
Kepala Badan Intelijen Nasional Korea Selatan, Park Jie-won, mengklaim bahwa Korea Utara akan meluncurkan uji coba nuklir terbarunya, yakni 'Punggye-ri' pada awal bulan ini.
"Ini (uji coba nuklir) ditujukan pada pemerintahan baru (presiden Korea Selatan) mulai minggu depan, dan memberikan tekanan untuk mengendalikan situasi sebelum KTT AS dan Korea Selatan," kata Yang Moo-jin, profesor di Universitas Studi Korea Utara di Seoul, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.
Kepala Badan Intelijen Nasional Korea Selatan, Park Jie-won mengatakan bahwa Terowongan No. 3 di situs Punggye-ri dirancang untuk menguji perangkat nuklir yang lebih kecil.
Baca Juga: Jadwal Acara RCTI 8 Mei 2022: Ada Film Ku Kejar Cinta Ke Negeri Cina di Pukul 15.00 WIB
Analis, pejabat Korea Selatan, dan Amerika Serikat mengatakan Korea Utara tampaknya akan memulihkan Terowongan No. 3 di lokasi pantai timur, guna untuk ledakan nuklir bawah tanah, yang sebelumnya telah ditutup pada tahun 2018.
Selain itu, pada Rabu 4 Mei 2022, Korea Utara telah menembakkan rudal balistik ke laut di lepas pantai timurnya, menurut pihak Korea Selatan dan Jepang.
"Alih-alih menerima undangan untuk berdialog, Kim Jong-un tampaknya mempersiapkan uji hulu ledak nuklir taktis, waktunya akan sangat bergantung pada kapan terowongan bawah tanah dan teknologi perangkat yang dimodifikasi siap," ujar Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha" di Seoul.
Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar 8 Mei 2022: Ada Who Am I? yang Siap Tayang Pukul 22.30 WIB
"Uji coba nuklir ketujuh akan menjadi yang pertama, sejak September 2017 dan akan meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea, dan meningkatkan bahaya miskomunikasi antara Korea Utara dan Korea Selatan," tambahnya.
Sebagai informasi, pada bulan lalu, Kim Jong-un memimpin parade militer besar, yang menampilkan rudal balistik antarbenua milik Korea Utara, yang dibawa dengan truk besar.***
