PR DEPOK - Menjelang pelantikan presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol, Korea Utara kembali meluncurkan rudal balistik.
Menurut militer Korea Selatan, Korea Utara menguji rudak balistik yang ditembakkan oleh Submarine-Launched Ballistic Missile (SLBM) atau peluru kendali balistik berbasis kapal selam di lepas pantai timurnya sekitar pukul 6.07 waktu setempat.
Laporan serupa juga dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Jepang yang menyebut kemungkinan besar senjata yang baru diluncurkan Korea Utara itu merupakan rudal balistik.
Baca Juga: Sebut Bantuan AS-NATO untuk Ukraina Hanya Memperlambat Serangan, Rusia Tak Ubah Tujuannya
Beruntungnya, rudal balistik itu mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera, Jepang dan Korea Selatan memperkirakan rudal balistik milik Utara terbang setinggi 60-60 km atau 30-40 mil dan sejauh 600 km (370 mil).
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memerintahkan para pejabatnya untuk mempersiapkan kondisi tak terduga dan mengamankan pesawat hingga kapal-kapal di negaranya meski tidak ada alat berat yang dilaporkan rusak akibat uji coba rudal.
Baca Juga: Tinggal dengan Mayat sang Istri Selama 21 Tahun, Pria Thailand Ini Akhirnya Melakukan Kremasi
Rudal yang diluncurkan pertama kali di bulan Mei 2022 itu tampaknya menjadi keseriusan Korea Utara yang bertekad mengembangkan kemampuan nuklirnya secepat mungkin.