Hari Kemenangan Rusia, Vladimir Putin Singgung Invasi di Ukraina: Jangan Lupa Perang Dunia II

- 10 Mei 2022, 15:35 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato selama parade militer pada Hari Kemenangan, yang menandai peringatan 77 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II, di Lapangan Merah di Moskow tengah, Rusia 9 Mei 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato selama parade militer pada Hari Kemenangan, yang menandai peringatan 77 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II, di Lapangan Merah di Moskow tengah, Rusia 9 Mei 2022. /Sputnik/Mikhail Metzel/Reuters

PR DEPOK – Saat memperingati Hari Kemenangan Rusia pada 9 Mei, Presiden Vladimir Putin menyinggung sejumlah hal, termasuk perang di Ukraina.

Dalam kesempatan itu, Vladimir Putin mengecam negara-negara Barat dan memuji tentara Rusia yang bertempur di Ukraina.

Selain memuji tentara Rusia yang berperang di Ukraina, Vladimir Putin juga mengingatkan agar tidak melupakan pelajaran bersejarah yakni saat Perang Dunia II.

Baca Juga: Lukisan Marilyn Monroe Laku Rp2,8 Triliun Hanya dalam Waktu 4 Menit

“Anda berjuang untuk tanah air, untuk masa depannya, dan agar tidak ada yang melupakan pelajaran dari Perang Dunia II. Sehingga tidak ada tempat di dunia untuk algojo, regu pembunuh, dan Nazi,” kata Vladimir Putin seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Moscow Times.

Di hadapan ribuan tentara di Lapangan Merah, Vladimir Putin tidak menyinggung adanya mobilisasi pasukan cadangan untuk perang di Ukraina atau mengumumkan kemenangan terbatas, dan pengumuman politik besar.

Pidato Vladimir Putin juga tidak mengandung ancaman untuk menggunakan senjata nuklir.

Baca Juga: Joe Biden Resmikan UU yang Pernah Dipakai Perang Dunia II, Rusia Soroti Sumber Dana Ukraina untuk Membayar AS

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Vladimir Putin hanya mengulangi tuduhan bahwa NATO dan negara-negara Barat berencana menggunakan Ukraina untuk menyerang Rusia dan mengklaim Rusia tidak punya pilihan selain menyerang Ukraina.

“Rusia melakukan penolakan pendahuluan terhadap agresi. Itu adalah keputusan yang perlu, tepat waktu, dan satu-satunya yang benar. Itu adalah keputusan negara yang berdaulat, kuat, dan mandiri,” kata Vladimir Putin tentang serangan ke Ukraina.

Menurutnya, beberapa tentara yang ambil bagian dalam pawai baru-baru ini kembali dari garis depan.

Baca Juga: Swedia akan Umumkan Pilihannya Soal Keanggotaan NATO pada 15 Mei Mendatang

Untuk diketahui, 9 Mei adalah salah satu hari libur paling penting di Rusia dan dalam beberapa tahun terakhir semakin sering digunakan Kremlin untuk meningkatkan kebanggaan pada Angkatan Bersenjata Rusia dan mendorong patriotisme.

Sebanyak sekitar 11.000 personel dan 131 peralatan militer ambil bagian dalam parade di Lapangan Merah, tetapi menurut Rusia jumlah itu lebih rendah dari tahun lalu.

Pasukan Rusia diketahui banyak menggunakan citra Perang Dunia II di Ukraina.

Baca Juga: Usai Demonstrasi Anti-Pemerintah Berminggu-minggu, Perdana Menteri Sri Lanka Mundur dari Jabatan

Kebanyakan pasukan terlihat mengibarkan spanduk militer era Perang Dunia II di atas gedung dan kota yang direbut dari pasukan Ukraina.

Pertempuran sengit berlanjut di Ukraina pada hari Senin dengan pasukan Rusia berusaha untuk maju dalam serangan di timur negara itu yang tampaknya tidak menghasilkan keuntungan militer yang signifikan.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Senin bahwa Ukraina tidak akan membiarkan Rusia meraih kemenangan dalam Perang Dunia II.

Baca Juga: Stasiun TV Rusia Diretas dalam Berbagai Program Acara, Munculkan Pesan yang Mendukung Ukraina

"Kami bangga dengan nenek moyang kami yang bersama-sama dengan negara-negara lain dalam koalisi anti-Hitler mengalahkan Nazisme. Dan kami tidak akan membiarkan siapapun mencaplok kemenangan ini. Kami tidak akan membiarkannya diambil alih," katanya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Moscow Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah