Saksi mata dan rekan jurnalis Shatha Hanaysha mengatakan bahwa jurnalis Al Jazeera bersama wartawan lain terkejut ketika mereka mendapat tembakan peluru tajam saat mereka berjalan kaki di Jenin.
Hanaysha mengatakan pasukan Israel yang melepaskan tembakan dapat dengan jelas melihat bahwa mereka adalah jurnalis.
Dia menyebut penembakan terhadap Shireen Abu Akleh adalah hal yang disengaja.
“Orang yang membunuh Shireen dimaksudkan untuk membunuhnya karena dia menembakkan peluru ke area tubuhnya yang tidak terlindungi,” kata Hanaysha, merujuk pada pakaian pelindung yang dikenakan jurnalis Al Jazeera.
“Jika mereka tidak benar-benar ingin membunuh sebagian dari kita, mereka bisa saja mulai menembak sebelum kita tiba di area sempit ini. Saya melihat ini sebagai pembunuhan jurnalis yang jelas, ”katanya.
Mujahed al-Saadi, jurnalis lain yang menyaksikan pembunuhan itu, mengatakan tembakan yang menargetkan para jurnalis berlanjut bahkan setelah dijelaskan kepada tentara Israel bahwa mereka menembaki anggota pers.
2. Palestina dan Israel Saling Menyalahkan
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menuduh pasukan Israel melakukan pembunuhan yang disengaja terhadap Abu Akleh dan menganggap Israel bertanggung jawab penuh atas kematiannya.
Baca Juga: Ajukan Banding, Doddy Sudrajat Akui Siap Biayai Gala Sky Rp10 Juta Tiap Bulan: Tanpa Meminta Donasi