Abbas menggambarkan insiden itu sebagai pembunuhan berdarah dingin yang terang-terangan oleh tentara Israel.
Namun pernyataan berbeda keluar dari tentara Israel yang menduga Abu Akleh mungkin telah terbunuh oleh tembakan Palestina.
Menurut pengakuan tentara Israel, para pejuang bersenjata Palestina juga hadir di wilayah konflik pada saat jurnalis Aljazeera tersebut ditembak.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan "kemungkinan" bahwa tembakan Palestina membunuh reporter Al Jazeera.
Baca Juga: Apa Itu Trial Test BUMN? Simak Penjelasannya jika Lolos Hasil Seleksi Rekrutmen Bersama BUMN 2022
“Menurut informasi yang kami kumpulkan, tampaknya orang-orang Palestina bersenjata – yang menembak tanpa pandang bulu pada saat itu – bertanggung jawab atas kematian malang jurnalis itu,” kata Bennett dalam sebuah pernyataan dikutip dari Aljazeera.
Namu kemudian pada hari itu juga, panglima militer Israel muncul untuk menolak pernyataan bahwa Abu Akleh mungkin telah terbunuh oleh peluru nyasar yang ditembakkan oleh pejuang Palestina.
Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan tidak jelas siapa yang melepaskan tembakan yang menewaskan wartawan itu.
"Pada tahap ini, kami tidak dapat menentukan dengan api siapa dia terluka dan kami menyesali kematiannya," katanya, menurut laporan berita.