PR DEPOK – Hakim di Inggris telah mempertimbangkan bahwa menghina seorang pria berambut botak di tempat kerja sama dengan pelecehan seksual.
Pengadilan ketenagakerjaan Inggris menyebut bahwa menghina pria berambut botak kini dianggap sama dengan mengomentari ukuran payudara wanita.
Hal yang mendasari Inggris melakukan hal ini karena sebuah kasus seorang tukang listrik bernama Tony Finn.
Baca Juga: Ribuan Warga Palestina Hadiri Penghormatan Terakhir untuk Jurnalis Shireen Abu Akleh
Tony Finn menggugat bisnis keluarga kecil di Yorkshire diduga karena dihina supervisornya yang bernama Jamie King dengan sebutan botak dan gemuk.
Berlanjut ke gugatan Finn, Hakim Jonathan Brain kemudian berunding apakah sebutan botak yang dilontarkan King masuk ke penghinaan atau naik ke tingkat pelecehan.
“Dalam penilaian kami, ada hubungan antara kata 'botak' di satu sisi dan karakteristik jenis kelamin yang dilindungi di sisi lain. Kami menemukan itu secara inheren terkait dengan jenis kelamin” ujar pengadilan dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari New York Post pada Jumat, 13 Mei 2022.
Baca Juga: Arkeolog Mesir Temukan Sisa-sisa Peninggalan Kuil Kuno Zeus Kasios
Putusan kemudian menyebut bahwa pengacara perusahaan tempat Finn bekerja bahwa tindakan menyebut wanita dan pria mungkin botak itu benar.