PR DEPOK - Korea Utara yang baru pertama kali perangi wabah Covid-19 telah melaporkan 21 kematian baru pada Jumat, 13 Mei 2022.
Menurut laporan dari kantor berita negara, KCNA, 21 kematian warga Korea Utara tersebut didominasi oleh orang-orang yang menderita demam.
Laporan tersebut keluar ketika Korea Utara memerangi wabah Covid-19 pertama, di mana Kim Jong Un menyebutnya sebagai kekacauan besar.
Baca Juga: Kudeta Gulingkan Vladimir Putin Sedang Berlangsung, Mata-mata Ukraina Sebut Rusia Kalah di Waktu Ini
Sekitar 280.810 orang dirawat dan 27 orang meninggal sejak demam yang tidak diketahui asalnya mulai dilaporkan di negara itu sejak akhir April 2022, kata kantor berita KCNA.
Media pemerintah tidak mengatakan apakah kematian baru itu karena Covid-19 atau bukan.
Namun, KCNA mengatakan pada Jumat bahwa satu kematian telah dikonfirmasi karena varian Omicron dari virus corona.
Laporan itu dibuat pada pertemuan Partai Buruh yang berkuasa pada Sabtu pagi yang dihadiri oleh pemimpin Kim, yang mengatakan wabah itu adalah bencana besar yang menimpa negara itu sejak didirikan tetapi yang dapat diatasi, kata KCNA.
Krisis kesehatan telah disebabkan oleh ketidakmampuan dan tidak bertanggung jawab organisasi partai dalam tanggapan anti-epidemi mereka, dan upaya harus dilakukan untuk mengatasi wabah dalam periode sesingkat mungkin, kata Kim mengutip KCNA.
Korea Utara sebelumnya telah melaporkan kasus pertama Covid-19 pada 12 Mei 2022 yang terdeteksi di Pyongyang.
Pada Jumat, 13 Mei 2022, Korea Utara pun mengumumkan satu kematian akibat Covid-19 setelah dilakukan tes besar-besaran terhadap warganya.
Kasus Covid-19 di Korea Utara ini merupakan yang pertama kali dilaporkan sejak dua tahun lalu, saat pandemi Covid-19 mulai melanda dunia.
Di saat dunia mulai pulih dari Covid-19, nampaknya Korea Utara harus bergelut dengan virus yang pertama kali menyebar di China tersebut.***