Sekjen NATO Klaim Ukraina Akan Menang, Anggap Rusia Kehilangan Momentum Perang

- 16 Mei 2022, 12:30 WIB
Ilustrasi - Sekjen NATO Stoltenberg klaim Ukraina akan memenangkan perang dengan Rusia karena Moskow dianggap kehilangan momentum.
Ilustrasi - Sekjen NATO Stoltenberg klaim Ukraina akan memenangkan perang dengan Rusia karena Moskow dianggap kehilangan momentum. /REUTERS/Pavel Klimov.

PR DEPOK - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg klaim Ukraina akan memenangkan perang dengan Rusia.

Menurut Sekjen NATO itu, Rusia telah kehilangan momentum dan situasi di medan perang tidak berkembang sesuai dengan rencana Moskow.

"Perang Rusia di Ukraina tidak berjalan seperti yang direncanakan Moskow. Mereka gagal merebut Kiev. Mereka mundur dari sekitar Kharkiv, serangan besar mereka di Donbass telah terhenti. Rusia tidak mencapai tujuan strategisnya," tutur Sejken NATO ini.

Baca Juga: Naik Pitam Finlandia dan Swedia Gabung NATO, Rusia Tak Main-main Soal Senjata Nuklir

"Serangan besar mereka di Donbass telah terhenti. Rusia tidak mencapai tujuan strategisnya. Ukraina dapat memenangkan perang ini," katanya lagi, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Ruptly.

Berbicara setelah pertemuan informal para menteri luar negeri NATO, Stoltenberg mengungkapkan bahwa topik utama dari diskusi adalah dukungan kuat untuk Ukraina.

Stoltenberg menambahkan, Ukraina terus melanjutkan perjuangannya karena mengeklaim berentangan dengan dugaan keinginan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Apa Itu Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK pada Hewan? Apa Saja Gejala dan Cara Penularannya?

"NATO lebih kuat dari sebelumnya dan AS serta Eropa bersatu secara kokoh," ucap Sekjen NATO ini menambahkan.

Sementara itu, Rusia bersikeras bahwa mereka memenuhi semua tujuannya di Ukraina dan tidak akan mematikan jalur yang dimaksudkan.

Selama siaran TV pada akhir pekan lalu, Duta Besar Rusia di AS mengatakan tidak akan ada kata menyerah dan mundur.

"Kami tidak akan pernah menyerah, kami tidak akan mundur," katanya.

Baca Juga: Deretan Pemenang Billboard Music Awards 2022, Olivia Rodrigo Gondol Enam Penghargaan

Awal bulan ini, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa operasi militer Rusia di Ukraina berjalan sesuai rencana.

Moskow secara konsisten memperingatkan Barat agar tidak memberikan bantuan senjata kepada Ukraina.

Rusia mengeklaim bahwa itu hanya akan menyebabkan perpanjangan konflik dan menciptakan masalah jangka panjang.

Serta menekankan bahwa setiap senjata asing di wilayah Ukraina akan dianggap sebagai target yang sah bagi Rusia.

Baca Juga: Panduan Verifikasi Wajah Kartu Prakerja dan KTP Anti Gagal, Simak Tips dan Trik Agar Lolos di Gelombang 29

Diketahui sebelumnya, Rusia mulai melancarkan penyerangan kepada Ukraina pada akhir Februari 2022 silam.

Menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.

Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Baca Juga: NATO Klaim Rusia Gagal di Semua Aspek, Termasuk di Medan Perang maupun Diplomasi

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Ukraina menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Ruptly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah