KTT Khusus ASEAN-AS Hasilkan 5 Komitmen ASEAN-US Joint Vision Statement, Berikut Isinya

- 16 Mei 2022, 12:55 WIB
Situasi KTT Amerika Serikat-ASEAN.
Situasi KTT Amerika Serikat-ASEAN. /Dok Setkab

PR DEPOK - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengungkapkan bahwa KTT Khusus ASEAN-AS yang diselenggarakan di Washington DC menghasilkan ASEAN-US Joint Vision Statement.

"Indonesia sebagai koordinator memimpin proses negosiasi Vision Statement"

"KTT tersebut pada prinsipnya berhasil menyepakati peningkatan kemitraan ASEAN-AS dari kemitraan strategis menjadi kemitraan strategis komprehensif," kata Retno dalam pernyataan pers.

Baca Juga: Sekjen NATO Klaim Ukraina Akan Menang, Anggap Rusia Kehilangan Momentum Perang

Menlu menambahkan bahwa diskusi rinci tentang kemitraan akan terus berlanjut dan direncanakan akan diluncurkan pada KTT ASEAN-AS pada November mendatang.

Selain itu, Menlu juga menjelaskan ASEAN-AS Joint Vision Statement menunjukkan komitmen kedua belah pihak untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang strategis.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Setkab pada Senin, 16 Mei 2022, ASEAN-AS Joint Vision Statement terdiri dari lima komitmen bersama.

Baca Juga: Naik Pitam Finlandia dan Swedia Gabung NATO, Rusia Tak Main-main Soal Senjata Nuklir

Pertama, meningkatkan kolaborasi dalam pemulihan pandemi dan keamanan kesehatan untuk memperkuat ketahanan kesehatan regional melalui program ASEAN-US Health Futures Initiative.

"AS mendukung ASEAN dalam memperkuat kemampuan manufaktur berkelanjutan dan penelitian bersama untuk produk media penting," tutur Retno.

Kedua, memperkuat kerja sama ekonomi dan interkoneksi di antaranya mempromosikan penguatan rantai pasokan peralatan medis, obat-obatan, vaksin, dan produk pertanian serta konektivitas regional.

Baca Juga: Deretan Pemenang Billboard Music Awards 2022, Olivia Rodrigo Gondol Enam Penghargaan

Hal ini juga mendorong kemajuan dalam transportasi berkelanjutan, termasuk kendaraan listrik, dan memperkuat kemampuan keamanan siber serta mempromosikan literasi digital yang inklusif.

Ketiga, memperkuat kerja sama dalam mengatasi perubahan iklim.

Menlu Retno mengungkapkan bahwa melalui US-ASEAN Climate Futures Program, dana hibah diberikan untuk mendukung negara-negara ASEAN dalam mengimplementasikan Nationally Determined Contributions (NDCs).

Baca Juga: Perang Rusia Hari ke-82: Data Ukraina Bocor, Rencana Presiden Vladimir Putin Terbongkar

“Selain itu, kemitraan publik-swasta didorong untuk mendukung percepatan transisi energi bersih melalui skema pembiayaan, blended financing dan transfer teknologi,” ujarnya.

Keempat, memperkuat kerja sama pendidikan, termasuk memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi dan perusahaan.

Menlu menyampaikan bahwa melalui program the Billion Futures, dialokasikan untuk mempromosikan pengembangan pendidikan, pelatihan guru, dan mempromosikan pengarusutamaan gender.

Baca Juga: NATO Klaim Rusia Gagal di Semua Aspek, Termasuk di Medan Perang maupun Diplomasi

Kelima, meningkatkan kerja sama maritim melalui mekanisme yang dipimpin ASEAN untuk meningkatkan koordinasi antar lembaga penegak hukum maritim di bidang-bidang.

"Seperti kesadaran maritim, pencarian dan penyelamatan, keamanan maritim, dan penghapusan penangkapan ikan ilegal," kata Retno menjelaskan.

Diketahui lebih luas, para pemimpin negara ASEAN, termasuk Presiden AS Joe Biden dan Presiden Indonesia Jokowi, menghadiri KTT khusus ASEAN-AS.

Baca Juga: 5 Negara Paling Santai di Dunia, Indonesia di Peringkat Pertama

Menlu mengatakan bahwa kehadiran Presiden Indonesia diharapkan dapat memperkuat kerja sama khusus antara ASEAN dan AS serta berkontribusi pada perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Sekretariat Kabinet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah