“Kami mendesak Amerika Serikat khususnya, karena dia adalah warga negara AS, dan masyarakat internasional untuk membuka penyelidikan yang adil dan transparan dan untuk mengakhiri pembunuhan,” tegas keluarga Abu Akleh.
Wartawan veteran yang tinggal di Yerusalem Timur yang diduduki tersebut adalah warga negara AS. Dia menghabiskan hampir tiga dekade meliputi Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Pada hari dia dibunuh, Abu Akleh mengenakan helm dan rompi yang ditandai dengan jelas dengan kata “pers”.
Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Hari Jumat, 20 Mei 2022: Akan Tayang Welcome To Netverse
Dia dipukul di bagian belakang leher, di ruang kecil antara helm dan rompi. Tembakan terus terjadi ketika rekan-rekan dan orang-orang di sekitar berusaha membantu Abu Akleh.
Keluarga Abu Akleh menerima jaminan dari pemerintah AS bahwa pembunuhannya akan diselidiki.
Pihak berwenang Israel awalnya mengatakan pejuang Palestina bertanggung jawab atas kematiannya, usai beredar video pria Palestina menembak jatuh sebuah gang.
Namun, peneliti dari kelompok hak asasi manusia Israel terkemuka Btselem menemukan tempat di mana klip itu difilmkan, yakni 300 meter jauhnya dan tanpa garis pandang ke lokasi di mana Shireen ditembak.
Unit verifikasi dan pemantauan berita Sanad Al Jazeera juga melakukan penyelidikan dan mencapai kesimpulan serupa.