Perluas Pengawasan, WHO Prediksi Lebih Banyak Kasus Cacar Monyet di Negara yang Tidak Endemik

- 23 Mei 2022, 06:34 WIB
Ilustrasi penyakit cacar monyet - WHO memprediksi bahwa akan ada lebih banyak kasus cacar monyet di beberapa negara yang tidak endemik virus.
Ilustrasi penyakit cacar monyet - WHO memprediksi bahwa akan ada lebih banyak kasus cacar monyet di beberapa negara yang tidak endemik virus. /CDC/via REUTERS

PR DEPOK – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan mereka memprediksi akan ada lebih banyak kasus cacar monyet teridentifikasi di beberapa negara.

Menurut WHO, hal itu disebabkan mereka memperluas pengawasan di negara-negara di mana penyakit cacar monyet biasanya tidak ditemukan.

Hingga Sabtu, 21 Mei 2022, 92 kasus yang dikonfirmasi dan 28 kasus dugaan cacar monyet dilaporkan dari 12 negara anggota yang tidak endemik virus, berdasarkan data WHO.

WHO menambahkan bahwa pihaknya akan memberikan panduan dan rekomendasi lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang untuk negara-negara tentang cara mengurangi penyebaran cacar monyet.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Cari Tahu Cara Anda Memecahkan Masalah Melalui Gambar Pertama yang Dilihat

"Informasi yang tersedia menunjukkan bahwa penularan dari manusia ke manusia terjadi di antara orang-orang yang melakukan kontak fisik dekat dengan kasus-kasus yang menunjukkan gejala," kata badan tersebut, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit menular yang biasanya ringan dan endemik di beberapa bagian Afrika Barat dan Tengah.

Meskipun termasuk dalam keluarga virus yang sama dengan cacar, gejalanya lebih ringan.

Orang biasanya sembuh dalam dua hingga empat minggu tanpa perlu dirawat di rumah sakit, tetapi penyakit ini terkadang mematikan.

Baca Juga: Update Klasemen dan Perolehan Medali SEA Games 2022 per 22 Mei 2022: Indonesia Kokoh di Peringkat 3

Penyakit cacar monyet menyebar melalui kontak dekat sehingga relatif mudah dikendalikan melalui tindakan seperti isolasi diri dan kebersihan.

"Apa yang tampaknya terjadi sekarang adalah bahwa virus telah masuk ke populasi sebagai bentuk seksual dan menyebar seperti infeksi menular seksual, yang telah memperkuat penularannya di seluruh dunia," kata pejabat WHO David Heymann, spesialis penyakit menular.

Heymann mengatakan komite ahli internasional bertemu melalui konferensi video untuk melihat apa yang perlu dipelajari tentang wabah dan dikomunikasikan kepada publik, termasuk apakah ada penyebaran tanpa gejala, orang-orang yang paling berisiko, dan berbagai rute penularan.

Dia mengatakan pertemuan itu diadakan karena urgensi situasi. Komite bukanlah kelompok yang akan menyarankan untuk menyatakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, bentuk kewaspadaan tertinggi WHO.

Baca Juga: Israel Jatuhkan Penambahan Hukuman 5 Tahun Penjara untuk Tahanan Palestina yang Kabur Tahun Lalu

Dia mengatakan kontak dekat adalah jalur penularan utama, karena lesi khas penyakit ini sangat menular.

Misalnya, orang tua yang merawat anak-anak yang sakit berisiko, seperti juga petugas kesehatan, itulah sebabnya beberapa negara mulai memberi vaksin pada tim yang merawat pasien cacar monyet menggunakan vaksin cacar.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan kasus cacar monyet baru-baru ini yang diidentifikasi di Eropa dan Amerika Serikat adalah sesuatu yang harus dikhawatirkan.

“Ini menjadi perhatian karena jika menyebar, itu akan menjadi konsekuensi. Mereka belum memberi tahu saya tingkat paparannya, tetapi itu adalah sesuatu yang harus diperhatikan semua orang. Kami bekerja keras untuk mencari tahu apa yang kami lakukan,” tutur Biden.

Baca Juga: Cara Mencairkan BLT UMKM 2022, Dana Senilai Rp600 Ribu akan Langsung Masuk ke Rekening

Dia menambahkan upaya sedang dilakukan untuk menentukan vaksin apa yang mungkin efektif.

Urutan genomik awal dari beberapa kasus di Eropa telah menunjukkan kesamaan dengan strain yang menyebar secara terbatas di Inggris, Israel dan Singapura pada tahun 2018.

Heymann mengatakan secara biologis masuk akal bahwa virus itu telah beredar di luar negara-negara endemik, tetapi tidak menyebabkan wabah besar sebagai akibat dari penguncian Covid-19, jarak sosial, dan pembatasan perjalanan.

Baca Juga: Info Baru Kapan BSU 2022 Cair? Simak Jawaban Kemnaker Soal Pencairan BLT Subsidi Gaji

Ia menekankan wabah cacar monyet tidak menyerupai masa-masa awal pandemi Covid-19 karena tidak mudah menular.

“Ada vaksin yang tersedia tetapi pesan yang paling penting adalah Anda dapat melindungi diri sendiri,” kata Heymann.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x