Cacar Monyet Menyebar di Eropa dan AS, Ilmuwan Afrika Bingung Asal Penularannya

- 23 Mei 2022, 12:19 WIB
Ilustrasi - cacar monyet.
Ilustrasi - cacar monyet. /CDC/via REUTERS

PR DEPOK - Penemuan kasus cacar monyet di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat (AS) sukses membuat ilmuwan Afrika bingung dengan penyebaran penyakit yang tidak biasa di negara-negara maju ini.

Kasus penyakit yang berhubungan dengan cacar, termasuk cacar monyet sebelumnya tidak pernah terlihat di antara orang-orang yang tidak memiliki hubungan dengan Afrika Tengah dan Barat.

Prancis, Jerman, Belgia dan Australia mengkonfirmasi kasus cacar monyet pertama mereka pada hari Jumat, 13 Mei 2022.

Baca Juga: Berkunjung ke Asia Pasifik, Joe Biden Berikan Pesan Singkat untuk Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

Dalam seminggu terakhir, Inggris, Spanyol, Portugal, Italia, AS, Swedia, dan Kanada semuanya melaporkan temuan cacar monyet, sebagian besar kasus terjadi pada pria muda yang sebelumnya tidak pernah bepergian ke Afrika.

“Saya tercengang dengan ini,” kata Oyewale Tomori, seorang ahli virus yang sebelumnya mengepalai Akademi Ilmu Pengetahuan Nigeria dan yang duduk di beberapa dewan penasihat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Setiap hari saya bangun dan ada lebih banyak negara yang terinfeksi,” kata Tomori.

Baca Juga: Viral Foto Dugaan Kencan Taehyung BTS dan Jennie BLACKPINK di Pulau Jeju, Benarkah Pacaran?

“Ini bukan jenis penyebaran yang kita lihat di Afrika Barat, jadi mungkin ada sesuatu yang baru terjadi di Barat,” katanya dikutip dari Aljazeera.

Cacar monyet biasanya menyebabkan demam, menggigil, ruam dan luka di wajah atau alat kelamin.

WHO memperkirakan penyakit ini berakibat fatal bagi sekitar satu dari 10 orang, tetapi vaksin cacar bersifat protektif dan beberapa obat antivirus juga sedang dikembangkan.

Baca Juga: Login eform.bri.co.id untuk Cek BPUM 2022, Penerima BLT UMKM Rp600 Ribu akan Dapat Notifikasi Khusus Ini

Salah satu teori yang sedang dieksplorasi oleh pejabat kesehatan Inggris adalah apakah penyakit ini ditularkan secara seksual.

Pejabat kesehatan telah meminta dokter dan perawat untuk waspada terhadap kasus-kasus potensial, tetapi mengatakan risikonya terhadap populasi umum rendah.

Wabah di Nigeria yang melaporkan sekitar 3.000 kasus cacar monyet per tahun, biasanya di daerah pedesaan, di mana orang memiliki kontak dekat dengan tikus dan tupai yang terinfeksi, menurut Tomori.

Baca Juga: Penyebab Penyaluran BLT Ibu Hamil dan Balita 2022 Dihentikan, Jangan Sampai Lalai!

Dia mengatakan penyakit ini tidak menyebar dengan mudah dan banyak kasus yang mungkin terlewatkan.

Tomori berharap kemunculan kasus cacar monyet di seluruh Eropa dan negara-negara lain akan meningkatkan pemahaman ilmiah tentang penyakit ini.

Para ahli telah menekankan bahwa mereka tidak tahu apakah penyakit itu menyebar melalui hubungan seks, atau kontak dekat lainnya yang berhubungan dengan seks.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x