Hal-hal yang Perlu Diketahui tentang Cacar Monyet Termasuk Gejala dan Cara Penularannya

- 23 Mei 2022, 20:20 WIB
Ilustrasi cacar monyet.
Ilustrasi cacar monyet. /Brian W.J. Mahy/CDC/Handout via REUTERS

PR DEPOK  Belakangan ini sejumlah negara yang bukan endemik terutama di Eropa terserang wabah cacar monyet.

Dokter Adam Prabata memaparkan hal-hal yang perlu diketahui mengenai cacar monyet.

Cacar monyet disebabkan oleh infeksi Monkeypox Virus dengan Genus Orthopoxvirus dan Famili Poxviridae.

Baca Juga: Kasus Cacar Monyet Menggemparkan Dunia, WHO Imbau Hindari Kontak Fisik dan Lakukan Hal Ini

“Namun cacar monyet disebabkan oleh virusnya pertama kali ditemukan pada monyet di tahun 1958,” kata dokter Adam dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Instagramnya @adamprabata pada Senin, 23 Mei 2022.

Adapun kasus cacar monyet pertama kali ditemukan pada manusia di tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Dokter Adam mengatakan bahwa terdapat beberapa gejala dari cacar monyet pada periode invasi.

Baca Juga: Meski Belum Ada Kematian, Ahli Khawatir Wabah Cacar Monyet akan Menyebar dengan Cepat dalam Waktu Dekat

Beberapa gejala cacar monyet di periode invasi yakni demam, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri punggung, dan pembesaran kelenjar getah bening.

Setelah 1-3 hari setelah demam muncul terdapat gejala lain dari cacar monyet yakni adanya ruam pada kulit pada bagian tubuh tertentu yakni wajah, telapak tangan dan kaki, mulut, kelamin, dan konjungtiva.

Bentuk ruam yang merupakan gejala cacar monyet ini biasanya ditandai dengan kemerahan pada kulit, lenting berair, lenting bernanah, dan papul.

Baca Juga: Bukan Hanya Pandemi, Peringatan Bill Gates Soal Serangan Cacar Kini Menjadi Kenyataan

Cacar monyet ditularkan dari hewan ke manusia bila terjadi kontak dengan darah, cairan tubuh, dan lesi di kulit atau mukosa.

Sementara penularan cacar monyet dari manusia ke manusia masih dalam tahapan investigasi.

“Pada situasi sekarang, penularan (cacar monyet) terjadi pada kontak erat fisik dengan orang yang bergejala”

Baca Juga: Sudah Menginfeksi Lebih dari 90 Orang, Apa Itu Cacar Monyet dan Seberapa Bahayanya?

“Kemungkinan penularan (cacar monyet) dapat melalui: droplet pernapasan (kontak waktu lama), cairan tubuh, kontak dengan lesi kulit/mukosa, dan benda yang terkontaminasi,” katanya.

Saat ini kasus cacar monyet ditemukan sebanyak 92 kasus yang tersebar ke dalam 12 negara non-endemik.

“Peningkatan kasus cacar monyet saat ini kebanyakan terjadi pada laki-laki yang berhubungan seksual dengan sesama laki-laki,” terang dokter Adam.

Baca Juga: Seorang Pria di Majalengka Ancam akan Ledakkan Diduga Bom di Sebuah Bank, Polda Jabar Terjunkan Tim Jihandak

Kini Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO tengah menyelidiki kaitan hubungan seksual dengan penularan cacar monyet.

Dokter Adam kemudian memberikan beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari cacar monyet di antaranya, menghindari kontak dengan orang yang bergejala, mencuci tangan, memakai masker dan etika batuk, dan melakukan hubungan seksual dengan aman.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x