PR DEPOK – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa mereka tidak memiliki bukti virus cacar monyet telah bermutasi.
Eksekutif senior WHO mencatat virus penyakit cacar monyet yang telah mewabah di Afrika barat dan tengah itu cenderung tidak berubah.
Rosamund Lewis, kepala sekretariat cacar yang merupakan bagian dari Program Darurat WHO, mengatakan pada pengarahan bahwa mutasi cenderung lebih rendah dengan virus cacar monyet.
Meskipun demikian, ia melanjutkan, bahwa urutan genom virus cacar monyet akan membantu menginformasikan pemahaman tentang wabah saat ini.
Pakar kesehatan memperhatikan mutasi yang bisa membuat virus lebih mudah menular atau parah.
Lebih dari 100 kasus yang diduga dan dikonfirmasi dalam wabah baru-baru ini di Eropa dan Amerika Utara belum parah, menurut Maria van Kerkhove, pemimpin penyakit dan zoonosis WHO dan pemimpin teknis Covid-19.
"Ini adalah situasi yang dapat dikendalikan, khususnya di Eropa. Tapi kita tidak bisa mengabaikan apa yang terjadi di Afrika, di negara-negara endemik," ujarnya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 30 Resmi Dibuka, Simak Ini Syarat dan Cara Daftar di prakerja.go.id