Perang Rusia Hari ke-90: 20 Negara Bantu Ukraina, Presiden Ingin Bertemu Vladimir Putin

- 24 Mei 2022, 13:30 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memimpin pertemuan mendesak dengan pimpinan pemerintah, perwakilan sektor pertahanan, dan blok ekonomi di Kyiv, Ukraina 24 Februari 2022. Dalam upaya perdamaian, Zelensky ingin bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memimpin pertemuan mendesak dengan pimpinan pemerintah, perwakilan sektor pertahanan, dan blok ekonomi di Kyiv, Ukraina 24 Februari 2022. Dalam upaya perdamaian, Zelensky ingin bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. /Reuters

PR DEPOK – Ketegangan antara Rusia dan Ukraina masih belum ada kemajuan yang berarti.

Memasuki perang hari ke-90, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut Vladimir Putin adalah satu-satunya pejabat Rusia yang bersedia ditemui untuk membahas cara mengakhiri perang.

“Presiden Federasi Rusia memutuskan semuanya,” kata Presiden Ukraina  dalam pidato video di Forum Ekonomi Dunia di Davos seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian.

Baca Juga: Mantan Bos Intelijen Inggris Prediksi Vladimir Putin akan Dikirim ke Sanatorium: Dia Pergi Tahun 2023

Ia menekankan bahwa tidak ingin berbicara dengan siapapun kecuali Vladimir Putin untuk upaya mengakhiri perang.

“Saya tidak dapat menerima pertemuan apa pun dengan siapa pun yang berasal dari Federasi Rusia selain presiden,” ujarnya.

Volodymyr Zelensky juga mendesak negara Barat untuk mengintensifkan sanksi ekonominya terhadap Rusia.

Baca Juga: Taliban Sempat Berjanji Takkan Buat Banyak Aturan Soal Wanita, Bagaimana Realisasinya saat Ini?

Ia menyerukan embargo minyak penuh, pemutusan bank-bank Rusia dari sistem keuangan global, isolasi total sektor teknologi-informasi Rusia, dan larangan perdagangan dengan Rusia.

Di tengah memanasnya perang, 20 negara mengumumkan paket bantuan keamanan baru dan setuju untuk mengirim senjata yang lebih canggih ke Ukraina, termasuk peluncur Harpoon dan rudal untuk melindungi pantainya

“Paket keamanan baru termasuk amunisi artileri yang sangat dibutuhkan, sistem pertahanan pantai dan tank dan kendaraan lapis baja lainnya," kata Lloyd Austin, Menteri Pertahanan AS.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Joe Biden Soal AS akan Membantu Taiwan Jika Diserang, China Beri Peringatan Ini

Uni Eropa kemungkinan akan menyetujui embargo impor minyak Rusia dalam beberapa hari.

Menteri ekonomi Jerman mengatakan pada hari Senin. Robert Habeck juga mengatakan kepada penyiar Jerman ZDF bahwa Komisi Eropa dan AS sedang mengerjakan proposal untuk membatasi harga minyak global daripada membayar harga berapa pun.

Tercatat pasukan Ukraina di Donbas sekitar 50 hingga 100 orang Ukraina bisa mati setiap hari.

Baca Juga: Taliban Minta Presenter TV Wanita Gunakan Penutup Wajah, Sonia Niazi: Padahal Islam Tak Menyuruh Kami Demikian

Sementara Ukraina dan sekutunya telah membuat banyak kerugian Rusia sejak perang dimulai, masalah korban Ukraina telah menjadi semacam lubang hitam.

Seorang diplomat veteran Rusia di Jenewa dikabarkan telah mengundurkan diri atas invasi ke Ukraina.

Dalam protes politik yang jarang terjadi dari dalam pembentukan kebijakan luar negeri Rusia.

Baca Juga: Dikecam Palestina, Penghapusan 'Kach' Israel dari Daftar Teroris AS Dinilai Mengejutkan

Boris Bondarev, seorang konselor di misi permanen Rusia untuk PBB di Jenewa, menulis dalam sebuah pernyataan publik, “Saya tidak pernah begitu malu dengan negara saya.”

Dia membenarkan bahwa dia telah menyerahkan surat pengunduran dirinya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah