PR DEPOK – Ukraina dan Rusia sudah terlibat dalam perang selama 86 hari. Menurut laporan terkini, Rusia masih terus berupaya menyerang sejumlah titik di Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, wilayah Donbas yang menjadi pusat penyerangan Rusia sekarang benar-benar hancur.
"Ada neraka, dan itu tidak berlebihan. Pemboman dan penembakan kota-kota lain, serangan udara dan rudal tentara Rusia, semua ini bukan hanya permusuhan selama perang," kata Volodymyr Zelensky, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian.
Baca Juga: Pihak Doddy Sudrajat Ajukan Kejelasan DNA Gala Sky: Nasabnya Harus Jelas Siapa
Terkait dampak perang di Ukraina, Kepala Pangan PBB, David Beasley, memohon kepada Vladimir Putin, dengan mengatakan jutaan orang akan mati di seluruh dunia karena blokade pelabuhan oleh Rusia.
Maka dari itu, Kepala Pangan PBB ini meminta agar Rusia dapat membuka akses pelabuhan yang diblokade.
Menanggapi hal ini, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Andrei Rudenko mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan untuk membuka akses ke pelabuhan Laut Hitam Ukraina.
Namun hal tersebut dilakukan hanya jika penghapusan sanksi terhadap Rusia juga dipertimbangkan.
Kemudian, pihak Rusia sempat menyebutkan bahwa 771 tentara Ukraina lebih lanjut telah "menyerah" di pabrik baja Azovstal yang dikepung Mariupol , sehingga jumlah total menjadi 1.730 minggu ini.