Dalam kesempatan itu, Vladimir Putin menyatakan bahwa "tidak berdasar" untuk menuduh Rusia bermasalah dengan produk pertanian yang mencapai pasar global.
Sebaliknya, Kepala Negara Rusia itu mengaitkan situasi tersebut dengan “gangguan dalam produksi dan rantai pasokan, serta kebijakan keuangan negara-negara Barat selama pandemi virus corona.
Baca Juga: BPNT 2022 Cair Akhir Mei Melalui Kantor Pos, Input NIK KTP di Sini untuk Cairkan Bansos Rp2,4 Juta
Bahkan situasi menurutnya semakin diperburuk negara barat dengan pembatasan anti-Rusia” yang diberlakukan oleh AS dan Uni Eropa atas konflik di Ukraina.
“Rusia siap memberikan kontribusi signifikan untuk mengatasi krisis pangan dengan mengekspor pupuk dan biji-bijian jika embargo Barat dicabut,” kata Vladimir Putin.
Sebagai informasi, ketika membahas situasi di Ukraina, Vladimir Putin memberi tahu Draghi bahwa Rusia telah membuka kembali Laut Azov untuk lalu lintas maritim dan mempertahankan jalur aman di Laut Hitam untuk pelayaran sipil, yang katanya dihalangi oleh pemerintah di Kiev.
Baca Juga: Lirik Lagu My Americano - Yuju (OST Kiss Sixth Sense) dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Adapun komunikasi dengan Vladimir Putin merupakan permintaan Draghi sebagai upaya mengusulkan rencana perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio mengirim proposal untuk mengakhiri permusuhan ke PBB pekan lalu.
Akan tetapi, menurut Juru Bicara Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia sejauh ini belum menerima proposal semacam itu dari Roma.