"Sebagaimana taktik Rusia berubah, demikian juga dukungan kita kepada Ukraina," katanya.
Dilaporkan baru-baru ini, Rusia menyerang Ibu Kota Ukraina, Kyiv, dengan rudal pada Minggu pagi untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan.
Selain itu, sebuah rudal jelajah Rusia terbang sangat rendah di atas pembangkit listrik tenaga nuklir Pivdennoukrainsk, di selatan negara itu, sekitar pukul 5.30 pagi pada hari Minggu.
Baca Juga: China Kirim 3 Astronaut ke Luar Angkasa, Ditugaskan Jalani Misi Ini Selama 6 Bulan
Perusahaan energi nuklir Ukraina Energoatom mengatakan pasukan Rusia masih tidak mengerti bahwa bahkan pecahan terkecil dari rudal yang dapat mengenai unit tenaga kerja dapat menyebabkan bencana nuklir dan kebocoran radiasi.
Sedangkan pasukan Ukraina telah melakukan serangan balik dan merebut kembali separuh Kota Sievierodonetsk di timur negara itu.
“Itu adalah situasi yang sulit, Rusia menguasai 70 persen kota, tetapi selama dua hari terakhir mereka telah didorong mundur,” kata Gubernur Regional Luhansk Serhiy Gaidai.
Baca Juga: Syarat dan Cara Cek Penerima PKH di cekbansos.kemensos.go.id untuk Dapat Bansos Anak SD Rp900.000
"Kota ini sekarang, kurang lebih, terbagi dua," katanya menambahkan.
Institute for the Study of War, sebuah thinktank AS juga membenarkan hal tersebut.