PR DEPOK – Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Media Pemerintah Rusia pertama kali melaporkan pertemuan Jokowi dan Vladimir Putin akan terjadi di Moskow pada akhir bulan Juni 2022.
Rusia menganggap pertemuan Jokowi dengan Vladimir Putin sangat penting dan jadwal ini belum dibantah oleh Pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Perang Ukraina Hari ke-114: Warga Sipil Tak Bisa Mengungsi hingga Rusia Tuding NATO Kriminal
“Kami sedang mempersiapkannya sekarang. Presiden Joko Widodo dari Indonesia akan mengunjungi Moskow pada 30 Juni,” kata sebuah laporan Rusia seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Sky News.
Rusia mengaku Indonesia adalah mitra yang sangat penting.
“Indonesia adalah mitra penting, yang dengannya Rusia telah memelihara hubungan politik dan ekonomi yang intensif,” bunyi laporan tersebut
Baca Juga: Belanda Ungkap Agen Militer Rusia Menyusup ke ICC dengan Identitas Palsu: Ancaman Tingkat Tinggi
Sementraa itu, Juru Bicara Rusia juga mengatakan bahwa Vladimir Putin pasti akan menghadiri KTT G20 di Bali akhir tahun ini.
“Tahun ini, negara itu juga memegang kepresidenan Kelompok 20 bergilir dan akan menjadi tuan rumah KTT G20. Putin telah diundang untuk berpartisipasi. Kami pasti akan pergi, tetapi dalam format apa yang akan diputuskan nanti. KTT akan berlangsung pada 15-16 November, ada banyak waktu, kita lihat saja," ujarnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Anthony Albanese bertemu dengan Jokowi pada awal Juni.
Ia mengumumkan bahwa dia akan kembali lagi untuk pertemuan puncak penting yang dia katakan sangat penting pada saat ketidakpastian ekonomi global ini.
Albanese mengakui pengaturannya mungkin canggung tetapi tetap teguh, dengan mengatakan Australia tidak punya waktu untuk tindakan yang telah dilakukan Vladimir Putin.
“Tentu saja orang yang menghormati hak asasi manusia akan merasa tidak nyaman duduk bersama Vladimir Putin”
“Vladimir Putin tentu saja menghadiri pertemuan G20 di Australia setelah jatuhnya maskapai yang mengakibatkan kematian begitu banyak warga Australia dan warga internasional lainnya,” ujarnya menambahkan.
Ia pun menegaskan bahwa Rusia akan tetap menghadiri pertemuan itu meski invasi di Ukraina belum berakhir.
“Kami tidak punya waktu untuk apa yang telah dilakukan Vladimir Putin di Ukraina. Kami telah membuat posisi kami sangat, sangat jelas tentang itu dan kami akan terus melakukannya,” kata Albanese.
Sebelumnya, Vladimir Putin menandai niat untuk menghadiri KTT G20 hanya sebulan setelah invasi Rusia di Ukraina.
Baca Juga: Bahaya dan Efek Buruk Pemakaian Anting saat Tidur, Perempuan Wajib Baca
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobyeva turut membenarkan hal tersebut.
Ia mengatakan pada konferensi pers pada bulan Maret bahwa Vladimir Putin ingin menghadiri KTT G20 di Indonesia karena Rusia juga diundang.
"Tergantung banyak, banyak hal, termasuk situasi Covid-19 yang semakin baik. Sejauh ini niatnya dia (Vladimir Putin) mau," katanya.
Selain Vladimir Putin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga telah diundang.***