Vladimir Putin Atur Ulang Proyek Minyak dan Gas Sakhalin-2 Rusia, Negara Barat Terancam?

- 2 Juli 2022, 15:20 WIB
erusahaan minyak dan gas Sakhalin Energy di Prigorodnoye di pulau Pasifik Sakhalin, Rusia
erusahaan minyak dan gas Sakhalin Energy di Prigorodnoye di pulau Pasifik Sakhalin, Rusia / /Vladimir Soldatkin/REUTERS

Sakhalin-2 dikelola dan dioperasikan oleh Sakhalin Energy Investment Company selaku pemegang saham terbanyak (50 persen).

Satu saham milik raksasa energi Saint Petersburg Gazprom, Shell memegang 27,5 persen, saham Mitsui 12,5 persen dan Mitsubishi memiliki 10 persen.

Dalam keputusan terbaru Vladimir Putin, terkesan menciptakan perusahaan Rusia baru untuk mengambil alih semua hak dan kewajiban Investasi Energi Sakhalin.

Baca Juga: Jadwal Buka dan Konser Jakarta Fair atau PRJ Kemayoran 2022 Hari Ini Sabtu, 2 Juli 2022

Gazprom akan mempertahankan sahamnya sementara mitra lainnya memiliki waktu satu bulan untuk menunjukkan apakah mereka menginginkan saham di perusahaan baru.

Jika izin ditolak oleh pemerintah Rusia, sahamnya akan divestasi dan hasil penjualan akan dipindahkan ke rekening khusus.

Uang itu kemudian dapat digunakan untuk membayar ganti rugi yang tidak ditentukan atau dikirim ke pemegang saham berdasarkan perjanjian bagi hasil, menurut keputusan tersebut. Mereka yang memilih untuk keluar mungkin tidak mendapat kompensasi penuh.

Baca Juga: 4 Zodiak yang Penuh dengan Kreativitas dan Paling Artistik

Perubahan kepemilikan Sakhalin-2 tidak dapat dianggap sebagai nasionalisasi.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan setiap situasi akan dipertimbangkan berdasarkan kasus per kasus.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Rusia Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah