Namun, beberapa analis memperingatkan langkah itu mungkin mengganggu pasar LNG yang sudah ketat, dengan mempertimbangkan bahwa Uni Eropa menambah persaingan yang meningkat untuk gas alam cair di tengah krisis energi global.
Adapun Sakhalin-2 memasok sekitar 4 persen dari pasar LNG dunia saat ini.***