Vladimir Putin Atur Ulang Proyek Minyak dan Gas Sakhalin-2 Rusia, Negara Barat Terancam?

- 2 Juli 2022, 15:20 WIB
erusahaan minyak dan gas Sakhalin Energy di Prigorodnoye di pulau Pasifik Sakhalin, Rusia
erusahaan minyak dan gas Sakhalin Energy di Prigorodnoye di pulau Pasifik Sakhalin, Rusia / /Vladimir Soldatkin/REUTERS

Perusahaan Shell mengatakan bahwa pihaknya mengetahui keputusan Vladimir Putin.

"Perusahaan menjelaskan niatnya untuk keluar dari proyek beberapa bulan lalu dan telah melakukan pembicaraan dengan pembeli potensial, termasuk dari China dan India. Rencana-rencana itu tampaknya terancam,” kata perusahaan seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Rusia Today.

Baca Juga: Tips Lolos Seleksi dan Estimasi Waktu Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 35

Jepang sebelumnya mengatakan tidak akan melepaskan kepentingannya dalam proyek Sakhalin-2, yang penting untuk keamanan energinya.

Rusia sebelumnya menuduh Jepang mendapat manfaat dari partisipasinya dalam proyek tersebut sementara menjadi “negara yang tidak bersahabat” yang bergabung dengan Barat dalam menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.

Para ahli menilai tidak mudah bagi Jepang untuk menarik diri dari proyek tersebut.

Pasalnya, mengganti LNG Rusia dari Sakhalin-2 dilaporkan akan menelan biaya bagi Jepang 15 miliar dolar, dengan label harga untuk impor melonjak 35 persen jika Mitsui dan Mitsubishi memilih keluar.

Baca Juga: Jadwal Konser Jakarta Fair Hari Ini Sabtu, 2 Juli 2022, Lengkap dengan Harga Tiket dan Cara Beli Online

Akan tetapi, Rusia bisa membuat keputusan untuk Jepang dan mengalihkan impornya ke negara lain, seperti China, India, atau Vietnam.

Rusia tidak melihat alasan untuk menghentikan pasokan dari Sakhalin-2 setelah operator baru mengambil alih.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Rusia Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah