Kecaman NASA ke Rusia: Jangan Gunakan Stasiun Luar Angkasa untuk Tujuan Politik

- 10 Juli 2022, 14:00 WIB
Logo NASA.
Logo NASA. /Pixabay

Mantan Angkatan laut AS ini yang menghabiskan satu tahun di Stasiun Luar Angkasa Internasional antara 2015 dan 2016 telah menjadi kritikus vokal invasi Putin ke Ukraina, sementara juga membidik badan antariksa Rusia Roscosmos dan kepalanya Rogozin.

Pada Maret, pasangan itu saling bertikai melalui Twitter, dengan Rogozin menyebut mantan penerbang angkatan laut AS itu bodoh dan Kelly membalas bahwa kepala Rusia itu bertindak seperti anak-anak.

Sebagai informasi, Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) adalah laboratorium sains dan teknik senilai 100 miliar atau setara Rp1 triliun yang tugasnya mengorbit 250 mil (400 kilometere) di atas Bumi.

Baca Juga: PKH Tahap 3 Cair Juli 2022 Tanggal Berapa? Segera Login ke cekbansos.kemensos.go.ig untuk Cek Nama Penerima

Ini telah dikelola secara permanen oleh awak bergilir astronot dan kosmonot sejak November 2000.

Awaknya sebagian besar berasal dari AS dan Rusia, tetapi badan antariksa Jepang JAXA dan badan antariksa Eropa ESA juga telah mengirim astronot.

Penelitian yang dilakukan di ISS seringkali membutuhkan satu atau lebih kondisi tidak biasa yang ada di orbit Bumi yang rendah, seperti gravitasi rendah atau oksigen.

Baca Juga: Resep dan Cara Memasak Rendang Khas Minang

Rusia, mitra utama di stasiun berencana untuk meluncurkan platform orbitalnya sendiri sekitar saat itu, dengan Axiom Space, sebuah perusahaan swasta, berencana untuk mengirim modulnya sendiri untuk penggunaan komersial murni ke stasiun pada saat yang sama.

NASA, ESA, JAXA dan Canadian Space Agency (CSA) bekerja sama untuk membangun stasiun luar angkasa di orbit sekitar bulan, dan Rusia dan China sedang mengerjakan proyek serupa yang juga akan mencakup pangkalan di permukaan.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x