Kecaman NASA ke Rusia: Jangan Gunakan Stasiun Luar Angkasa untuk Tujuan Politik

- 10 Juli 2022, 14:00 WIB
Logo NASA.
Logo NASA. /Pixabay

Banyak orang menafsirkan ini sebagai pernyataan politik yang mendukung Ukraina, yang benderanya berisi kuning cerah dan biru, tetapi Roscosmos mengklaim jumpsuits itu mewakili warna universitas yang dihadiri ketiga kosmonot itu.

Awal tahun ini, Kathy Lueders yang merupakan seorang administrator asosiasi NASA untuk operasi luar angkasa mengatakan bahwa meskipun perang dan ketegangan yang meningkat antara Moskow dan Barat, NASA dan rekan-rekan Rusianya masih jalin komunikasi bersama.

“Kami masih melakukan latihan bersama. Kami masih bekerja sama, jelas kami paham situasi global, tapi sebagai tim gabungan, tim-tim ini beroperasi bersama. Kita masih perlui terus memantau situasi”

Baca Juga: Apa Kabar Indonesia, Afghanistan, hingga Mesir Saat Rayakan Hari Raya Idul Adha 2022?

“Kami telah beroperasi dalam situasi seperti ini sebelumnya dan kedua belah pihak selalu beroperasi dengan profesional dan memahami pentingnya misi fantastis ini dan melanjutkan hubungan damai antara kedua negara di luar angkasa,” katanya.

Pekan lalu, pensiunan astronot NASA Scott Kelly mengatakan kepada MailOnline bahwa badan antariksa AS tidak akan pernah bekerja dengan Moskow dalam proyek luar angkasa baru saat Putin berkuasa.

Pria 58 tahun itu mengatakan AS dan Eropa tidak membutuhkan Rusia karena kita dapat melakukan apa pun yang mereka bisa.

Beberapa bulan setelah Roscosmos mengancam akan menarik diri dari usaha stasiun luar angkasa.

Baca Juga: Rusia Ancam Serangan ke Ukraina Semakin Luas, karena Tekanan AS ke China di G20?

Kelly, yang telah bekerja sangat erat dengan kosmonot selama bertahun-tahun, menambahkan bahwa ancamannya adalah kerugian Rusia, bukan milik AS.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x