Banjir di Korea Selatan Ternyata Jadi Bencana Terbesar Selama 115 Tahun Terakhir! Begini Faktanya

- 9 Agustus 2022, 18:24 WIB
Peristiwa banjir di Korea Selatan ternyata jadi bencana terbesar selama 115 tahun terakhir! Begini fakta-faktanya.
Peristiwa banjir di Korea Selatan ternyata jadi bencana terbesar selama 115 tahun terakhir! Begini fakta-faktanya. /Twitter/@cafetero7878.

PR DEPOK - Simak, berikut fakta di balik banjir di Korea Selatan yang ternyata jadi bencana terbesar selama 115 tahun terakhir.

Banyak informasi di berbagai media pemberitaan, terkait kabar negara Korea Selatan yang mengalami bencana alam banjir terbesar.

Di mana banjir yang melanda Korea Selatan, tepatnya di Kota Seoul tersebut, dikatakan telah memecahkan rekor malapetaka atau bencana terbesar selama 115 tahun terakhir.

Baca Juga: BPUM 2022 Rp600.000 Kapan Cair? Simak Info dan Cara Cek Nama Penerima BLT UMKM dari Kemnaker Lewat Sini

Hal tersebut karena bencana banjir di Korea Selatan ini telah menelan korban jiwa, korban yang belum ditemukan, hingga kerusakan infrastruktur terbanyak di seluruh Kota Seoul.

Seperti yang dilansir oleh Pikiranrakyat-Depok dari Koreaherald, berikut fakta di balik bencana banjir yang melanda Korea Selatan.

Dikatakan oleh Badan Meteorologi Korea Selatan, bahwa hujan lebat yang menyebabkan banjir seperti di Seoul dan seluruh wilayah ibu kota, diperkirakan akan berlanjut hingga hari Jumat mendatang.

Baca Juga: Fakta dan Penampakan Rumah Susun Lokasi Syuting Film Pengabdi Setan 2: Terbengkalai Belasan Tahun!

Selain itu, dilaporkan juga bahwa ada beberapa korban tewas akibat banjir di Korea Selatan, di antaranya adalah tiga orang anak remaja berusia 13 tahun dan dua orang dewasa yang berusia sekitar 40 tahun, yang terjebak di apartement semi-basement.

Juga seorang pegawai kantor distrik berusia 60 tahunan dilaporkan tewas, saat membersihkan dahan pohon yang tumbang akibat badai hujan hingga tersengat listrik sampai meninggal dunia.

Di Dongjak-gu, Seoul Selatan, satu orang dilaporkan tewas setelah rumahnya terendam banjir. Kemudian di Gwangju, Provinsi Gyeonggi, satu orang ditemukan tewas di bawah halte bus yang runtuh, dan satu orang lagi tewas akibat tanah longsor di pinggir jalan.

Baca Juga: Soal Kasus Kematian Brigadir J, Menko Polhukam Sebut Tersangka Sudah Jadi 3 Orang

Kemudian di Hwaseong, Provinsi Gyeonggi, dilaporkan juga adanya satu orang lagi yang tewas pada pukul 04.27 pagi karena tanah longsor.

Selain korban tewas, dilaporkan juga bahwa terdapat sebanyak 391 orang mengungsi akibat banjir di Seoul, Incheon, dan Provinsi Gyeonggi pada pukul 01.00 siang di hari Selasa, 9 Agustus 2022.

Kemudian, ada sebanyak 741 rumah dan pusat perbelanjaan yang juga terendam banjir, dan tembok penahan runtuh di tiga tempat di Seoul, Incheon, Provinsi Gangwon, dan Provinsi Gyeonggi pada pukul 01.00 siang.

Baca Juga: Info Vaksin Booster di Bandung 9-13 Agustus 2022, Lengkap dengan Jadwal dan Jenisnya, ada Pfizer

Dikatakan juga bahwa sudah lebih dari 1.000 kasus kendaraan terendam banjir, yang telah dilaporkan pada Selasa pagi, menurut angka dari industri asuransi.

Akibatnya, kereta dihentikan di seluruh kota karena air hujan membanjiri stasiun kereta bawah tanah dan rel.

Saat curah hujan dan ketinggian banjir meningkat, lalu lintas terhenti dan orang-orang ikut turun ke media sosial untuk banyak mendokumentasikan foto kerusakan akibat banjir secara real time.

Baca Juga: Cek Penerima BSU 2022 di Link kemnaker.go.id, Ketahui Tanda Penerima Bantuan Subsidi Gaji

Banjir yang merendam rel kereta di bawah tanah, mendominasi di rute selatan Sungai Han, termasuk Jalur 2, 7, dan 9.

Selain itu, ada beberapa stasiun kereta yang juga terendam banjir di jalur nomor 7, yakni Stasiun Sangdo, Stasiun Isu, Stasiun Persimpangan Gwangmyeong dan Stasiun Daechi.

Sementara di jalur nomor 2, ada Stasiun Samseong, Stasiun Sadang, dan Stasiun Seolleung.

Baca Juga: Harga Ojol Naik di Tiga Zonasi Ini, Berikut Tarif Terbarunya

Dan lebih parahnya lagi, jalan-jalan utama telah tertutup karena banjir dan hujan lebat di wilayah metropolitan Seoul mulai Selasa pagi, yang menyebabkan kemacetan lalu lintas yang sangat parah di berbagai tempat.

Karena bencana banjir ini, Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan meningkatkan tingkat Bencana dan Keselamatan Pusat dari tahap kedua ke tahap ketiga, dan menaikkan tingkat siaga krisis dari 'peringatan' menjadi 'serius'.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Koreaherald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah