PR DEPOK - Banyak masyarakat di Taiwan memiliki pandangan tersendiri pada Pemerintahannya sendiri terkait latihan militer China.
Masyarakat Taiwan terlihat pasrah saja dan bahkan terkesan meragu karena perang terlihat sudah dekat.
Namun, jika perang benar terjadi, masyarakat Taiwan bangga dengan tekad negaranya untuk mempertahankan kedaulatan
Rosa Chang, seorang warga Taiwan, mengaku dirinya bangga menyaksikan putranya turut ambil bagian dalam latihan militer Taiwan.
Baca Juga: Membuat BPJS Kesehatan Bisa Online, Apa Saja Syarat dan Cara Daftarnya?
"Ini seperti kelompok anak yang mengancam Anda dan memberi tahu Anda apa yang harus dilakukan... China benar-benar tidak harus melakukan semua hal ini," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RT.
Di sisi lain, seorang Direktur Jenderal Militer Lou Wei-Chieh mengatakan, latihan tembakan langsung tahunan ini bertujuan untuk mengalahkan penjajah yang berniat menyerbu pantai dan pulau, dan latihan rutin ini tidak terkait dengan situasi saat ini.
Seperti diketahui, China telah mengeklaim Taiwan sebagai miliknya dan tidak pernah mengesampingkan atau memikirkan akibatnya, bahkan jika perlu akan mengambilnya dengan paksa.
Sementara negara yang terkenal dengan menara Taipei ini menolak klaim kedaulatan China dengan mengatakan, bahwa negaranya telah memutuskan masa depan dan bersumpah mempertahankan demokrasi dan hak kebebasannya.
Taiwan mengatakan China menggunakan perjalanan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi sebagai dalih untuk melakukan intimidasi yang telah lama dilakukan.
Sebagai informasi, Pelosi adalah wanita politisi Partai Demokrat AS yang telah membuat tegang hubungan Washington dan China karena kunjungan dirinya ke Taiwan.***