Waspada! China Temukan Virus Langya yang Menginfeksi 35 Orang, Simak Deretan Gejala yang Dialami

- 11 Agustus 2022, 07:07 WIB
Ilustrasi virus.
Ilustrasi virus. /prfmnews/

PR DEPOK - Virus Langya yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, telah ditemukan di China.

Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan, sejauh ini virus Langya tersebut telah menginfeksi 35 orang di China dengan beberapa gejala yang ditimbulkan.

Sebuah studi berjudul “A Zoonotic Henipavirus pada Pasien Demam di China” yang diterbitkan di New England Journal of Medicine pada hari Kamis mengatakan bahwa henipavirus baru yang terkait dengan penyakit manusia penyebab demam telah diidentifikasi di China.

Baca Juga: Link Download Poster HUT ke-77 RI, Bisa Jadi Inspirasi Desain Spanduk Karnaval Hari Kemerdekaan 2022

Studi tersebut mengatakan penyelidikan mengidentifikasi 35 pasien dengan infeksi akut virus henipa Langya di provinsi Shandong dan Henan China, dan bahwa 26 dari mereka hanya terinfeksi virus Langya, tanpa patogen lain.

26 pasien mengalami gejala termasuk demam (100 persen), kelelahan (54 persen), batuk (50 persen), kehilangan nafsu makan (50 persen), nyeri otot (46 persen), mual (38 persen), sakit kepala (35 persen) dan muntah (35 persen).

Mereka juga menunjukkan penurunan sel darah putih (54 persen), jumlah trombosit yang rendah (35 persen), gagal hati (35 persen) dan gagal ginjal (8 persen).

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Depok Kamis, 11 Agustus 2022: Waspadai Hujan yang Berlangsung hingga Malam

Ketika dimintai konfirmasi, Wakil Direktur Jenderal CDC Chuang Jen-hsian pada hari Minggu mengatakan menurut penelitian tersebut, penularan virus Langya dari manusia ke manusia belum dilaporkan.

Dia menambahkan bahwa survei serologis terhadap hewan domestik menemukan 2 persen kambing yang diuji dan 5 persen anjing yang diuji positif.

Hasil tes dari 25 spesies hewan liar menunjukkan bahwa tikus mungkin merupakan reservoir alami dari Langya henipavirus, karena virus itu ditemukan pada 27 persen subjek tikus, katanya.

Chuang mengatakan 35 pasien di China tidak memiliki kontak dekat satu sama lain atau riwayat paparan umum.

Baca Juga: Belum Isyaratkan Pensiun dari F1 dalam Waktu Dekat, Lewis Hamilton: Saya Masih Tertantang

Selain itu, menurutnya pelacakan kontak menunjukkan tidak ada penularan virus di antara kontak dekat dan keluarga, menunjukkan bahwa infeksi manusia mungkin sporadis.

Namun, karena CDC belum bisa menentukan apakah virus tersebut dapat ditularkan di antara manusia, orang perlu memperhatikan pembaruan lebih lanjut tentang virus tersebut, katanya.

Karena virus Langya adalah virus yang baru terdeteksi, laboratorium Taiwan perlu menetapkan metode pengujian asam nukleat standar untuk mengidentifikasi virus, sehingga infeksi pada manusia dapat dipantau, jika diperlukan, tambah Chuang.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Taipei Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x