PR DEPOK - Pemerintah Pakistan mengumumkan darurat nasional setelah hampir 1.000 orang meninggal karena banjir bandang.
Seperti diketahui, banjir bandang yang melanda Pakistan akibat curah hujan Monsoon tinggi itu juga mengakibatkan lebih dari 30 juta orang kehilangan tempat tinggal.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Nasional Pakistan (NDMA), sekitar 937 orang tewas sejak pertengahan Juni, termasuk 343 anak-anak.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera, NDMA menyebut sebagian besar wilayah barat daya provinsi Balochistan, Pakistan, masih terendam.
Baca Juga: Rusia Tak Ingin Hentikan Perang sebelum Misi Denazifikasi Dilakukan
Lebih dari separuh korban berasal dari Balochistan dan provinsi Sindh selatan di mana masing-masing 234 dan 306 orang tewas di tengah rekor hujan yang melanda.
Fida Hussain Shahani, seorang buruh dari sebuah desa terpencil di Sindh, berduka atas anaknya yang tersapu banjir.
"Kemarin, air banjir terus naik dan masuk ke rumah kami. Saat mencoba mencapai tempat yang tinggi, putra saya yang berusia 17 tahun tertinggal. Saya baru berhasil menemukan jenazahnya pagi ini," ujarnya.
Baca Juga: WHO Ungkap Kasus Cacar Monyet Global Turun 21 Persen, tapi Meningkat di Amerika
Shahani mengatakan keluarganya yang terdiri dari 12 orang belum diberikan bantuan apa pun dari pemerintah dan hanya sukarelawan yang datang membantunya.