PR DEPOK - Non-Fungible Token atau NFT merupakan aset digital atau barang tidak berwujud yang bisa dibeli dengan mata uang kripto.
Tak hanya bisa dimanfaatkan oleh individu untuk bertransaksi, NFT juga dipilih Ukraina untuk menggalang dana dalam bentuk donasi kripto selama krisis menghadapi serangan Rusia.
Saat itu, NFT dengan bendera Ukraina terjual seharga US 6,75 juta.
Baca Juga: Topan Hinnamnor Terjang Korea Selatan, Aksi Seorang Influencer Nekat Live Streaming Tuai Kecaman
Kemudahan tersebut tampaknya menjadi ide bagi kelompok tertentu.
Otoritas perbankan melaporkan bahwa NFT baru saja disalahgunakan oleh entitas yang disebutnya tidak bermoral yakni ISIS.
Kelompok teroris ISIS menawarkan koleksi NFT-nya di OpenSea sejak 26 Agustus 2022.
Baca Juga: 5 Tantangan Utama yang Dihadapi Liz Truss sebagai Perdana Menteri Baru Inggris
NFT yang diberi nama "IS-NEWS #01", Chemist, dan Cigarettes or Miswak itu menjadi tanda bahwa ISIS menggunakan blockchain untuk menghindar dari sanksi dalam mengumpulkan dana.