Mantan Direktur CIA Sebut AS dan Sekutu akan Hancurkan Pasukan Rusia di Ukraina Jika Gunakan Nuklir

- 3 Oktober 2022, 14:40 WIB
ILUSTRASI - Jika Putin menggunakan nuklir, mantan direktur CIA mengancam akan hancurkan pasukan Rusia di Ukraina.
ILUSTRASI - Jika Putin menggunakan nuklir, mantan direktur CIA mengancam akan hancurkan pasukan Rusia di Ukraina. /REUTERS/Stringer

PR DEPOK – Mantan direktur CIA, David Petreaus, menyebut bahwa AS dan sekutunya akan menghancurkan pasukan dan peralatan Rusia di Ukraina serta menenggelamkan armada Laut Hitamnya.

Ancaman itu dilontarkan Petreaus jika presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan senjata nuklir di Ukraina.

Petreaus mengatakan bahwa dia belum berbicara dengan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan tentang kemungkinan tanggapan AS terhadap eskalasi nuklir dari Rusia.

“Hanya untuk memberi Anda hipotetis, kami akan merespons dengan memimpin upaya NATO yang akan mengalahkan setiap kekuatan konvensional Rusia di medan perang di Ukraina dan juga di Krimea dan setiap kapal di Laut Hitam,” ujarnya, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com di The Guardian.

Baca Juga: Biaya Perawatan Korban Tragedi Kanjuruhan Dipastikan Ditanggung Negara Sepenuhnya

Peringatan itu muncul beberapa hari setelah Putin menyatakan pandangan yang banyak ditafsirkan sebagai ancaman perang yang lebih besar antara Rusia dan barat.

Ditanya apakah penggunaan senjata nuklir oleh Rusia di Ukraina akan membawa Amerika dan NATO ke dalam perang, Petreaus mengatakan bahwa ia menyerukan pertahanan kolektif.

Itu karena Ukraina bukan bagian dari NATO namun, tanggapan AS dan NATO akan dilakukan.

Petreaus mengakui bahwa kemungkinan radiasi akan meluas ke negara-negara NATO dapat ditafsirkan sebagai serangan terhadap anggota NATO.

Baca Juga: Penuhi Syarat tapi Dinyatakan Tak Berhak Dapat BSU 2022? Cek Notifikasi di Link Ini dan Catat Nomor Pengaduan

"Mungkin Anda bisa membuat kasus itu. Kasus lainnya adalah bahwa ini sangat mengerikan sehingga harus ada tanggapan - itu tidak bisa dibiarkan begitu saja," ujarnya.

Meskipun demikian, dengan tekanan yang meningkat pada Putin setelah keuntungan Ukraina di timur negara itu di bawah deklarasi pencaplokan minggu lalu dan perlawanan terhadap upaya mobilisasi di Rusia meningkat, Petreus mengatakan pemimpin Moskow putus asa.

“Realitas medan perang yang dia hadapi, menurut saya, tidak dapat diubah,” katanya.

“Tidak ada jumlah aneksasi; tidak ada jumlah bahkan ancaman nuklir terselubung yang benar-benar dapat mengeluarkannya dari situasi khusus ini.

Baca Juga: NasDem Resmi Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024, Surya Paloh: Kami Mempunyai Keyakinan

“Pada titik tertentu harus ada pengakuan untuk itu. Pada titik tertentu harus ada semacam awal negosiasi, seperti yang dikatakan Presiden Zelenskiy, akan menjadi akhir yang terakhir,” tandasnya.

Senator Marco Rubio, anggota Partai Republik dari Komite Hubungan Luar Negeri Senat mengatakan bahwa Putin memiliki dua pilihan yakni menetapkan garis pertahanan atau mundur dan kehilangan wilayah.

Rubio mengatakan dia yakin sangat mungkin bahwa Putin dapat menyerang titik distribusi di mana pasokan AS dan sekutu memasuki Ukraina, termasuk di dalam Polandia.

Baca Juga: Login eform.bri.co.id Pakai HP, Begini Cara Cek Penerima BPUM 2022 atau BLT UMKM yang Segera Cair

Senator mengakui ancaman nuklir, tetapi dia mengatakan sebagian besar kekhawatiran tentang serangan Rusia di dalam wilayah NATO yang ditujukan ke bandara di Polandia atau beberapa titik distribusi lainnya.

“Nato harus menanggapinya. Bagaimana ia akan merespons, saya pikir sebagian besar akan bergantung pada sifat serangan dan skala serta cakupannya,” katanya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x