Network
Yang pertama adalah Feralia, hari di akhir Oktober ketika orang Romawi secara tradisional memperingati meninggalnya orang mati.
Baca Juga: Raja Charles III Pegang Komando Marinir Kerajaan, Pangeran Harry: Saya Merasa Hancur
Kedua adalah hari untuk menghormati Pomona, dewi buah dan pohon Romawi. Simbol Pomona adalah apel, dan penggabungan perayaan ini ke dalam Samhain mungkin menjelaskan tradisi bobbing untuk apel yang dipraktikkan hari ini pada Halloween .
Pada abad ke-9, pengaruh Kekristenan telah menyebar ke tanah Celtic, di mana secara bertahap dicampur dan menggantikan ritus Celtic yang lebih tua.
Pada tahun 1000 M, gereja menjadikan 2 November sebagai Hari Semua Jiwa (All Saints' Day), hari untuk menghormati orang mati.
Hari Semua Jiwa dirayakan mirip dengan Samhain, dengan api unggun besar, parade, dan berpakaian seperti orang suci, malaikat, dan setan.
Baca Juga: BSU 2022 Tahap 7 Cair di Kantor Pos, Cek Penerima di Aplikasi Pospay untuk Ambil BLT Subsidi Gaji Rp600.000
Perayaan All Saints' Day juga disebut All-hallows atau All-hallowmas (dari bahasa Inggris Tengah Alholowmesse yang berarti All Saints' Day) dan malam sebelumnya, malam tradisional Samhain dalam agama Celtic, mulai disebut All-Hallows Hawa dan, akhirnya, Halloween.
Perayaan Halloween awalnya sangat terbatas di New England kolonial karena sistem kepercayaan Protestan yang kaku di sana.
Halloween justru jauh lebih umum di Maryland dan koloni selatan. Ketika kepercayaan dan kebiasaan berbagai kelompok etnis Eropa dan Indian Amerika menyatu, versi Halloween yang khas Amerika mulai muncul.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, dan Virgo Besok, 29 Oktober 2022: Perubahan Terjadi dalam Karier
