Protes Anti Perang di Ukraina, Aktivis Rusia Ini Dicabut Kewarganegaraannya

- 4 November 2022, 20:56 WIB
Seorang aktivis Rusia yang anti perang di Ukraina dicabut kewarganegaraannya, dan kini tengah berada di Jerman.
Seorang aktivis Rusia yang anti perang di Ukraina dicabut kewarganegaraannya, dan kini tengah berada di Jerman. /Christian Mang/Reuters/

PR DEPOK – Rusia telah mencabut kewarganegaraan seorang aktivis anti-perang dan keluarganya, membuat mereka tidak memiliki kewarganegaraan.

Setelah lima bulan proses hukum, seorang hakim di pengadilan kota Shatura, Moskow, memutuskan bahwa kewarganegaraan Arshak Makichyan yang berusia 27 tahun tidak sah, bersama dengan ayah dan dua saudara laki-lakinya.

Makichyan, seorang pencinta lingkungan yang dikenal karena piketnya sendiri, menyerahkan salinan putusan hakim.

Keluarganya, yang menerima kewarganegaraan Rusia pada 2004, berasal dari Armenia.

Baca Juga: Prakiraan Hujan di Wilayah Jabodetabek, Periode 5-10 November 2022

“Saya mencoba menyatukan orang dan membawa perubahan nyata ke Rusia. Itu sebabnya mereka memulai kasus ini terhadap saya dan keluarga saya,” kata Makichyan yang saat ini tinggal di Jerman.

“Itulah harga untuk aktivisme di Rusia. Karena ketika Anda memprotes, Anda mempertaruhkan keluarga Anda, teman-teman Anda, dan itu sulit dipahami oleh seseorang di Eropa atau negara-negara demokratis,” tambahnya, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Terinspirasi oleh aktivis Swedia Greta Thunberg, Makichyan telah berkampanye untuk tindakan drastis melawan pemanasan global sejak 2019.

Tahun ini, Makichyan mengalihkan perhatiannya ke perang di Ukraina, dan menyerukan embargo bahan bakar fosil, yang membantu mendanai upaya perang Rusia.

Baca Juga: Simak Kiat Ampuh Kuatkan Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Salah Satunya Pola Makan Sehat

Menurut pengacara Makichyan, Olga Podoplelova, perilaku hakim dalam sidang terakhir tidak lazim.

“Kami menyelesaikan debat dan hakim memasuki ruang musyawarah pada pukul 19.05, dan beberapa menit kemudian sekretaris mengumumkan bahwa keputusan tidak akan diumumkan hari ini, dan kami akan diberitahu melalui telepon pada hari berikutnya,” jelasnya.

“Menurut hukum Rusia, pengadilan wajib mengumumkan keputusan segera setelah sidang, berarti hakim melakukan pelanggaran yang sangat serius, yang mempertanyakan independensi dan pengambilan keputusannya, berdasarkan keyakinan batinnya sendiri tanpa pengaruh orang lain," ia menambahkan.

Pada saat berita ini diterbitkan, kantor kejaksaan Shatura, yang memulai proses, belum menjawab permintaan komentar.

Baca Juga: Anime Chainsaw Man Episode 5 Kapan Tayang? Berikut Release Date Episodenya

Proses terhadap keluarga Makichyan dimulai pada bulan Juni.

Meskipun para pejabat mengatakan Makichyan dan keluarganya memperoleh kewarganegaraannya secara ilegal, ia bersama dengan aktivis lainnya mengklaim kasus itu bermotif politik.

Kasus terhadapnya dibawa berdasarkan Pasal 22 UU Kewarganegaraan. Ini menyatakan bahwa warga negara memberikan pernyataan palsu dalam aplikasi asli mereka, membuatnya batal.

Dia dituduh tinggal di alamat yang berbeda dari yang diberikan dalam aplikasinya, sementara dokumen pendukung lainnya tampaknya hilang.

Baca Juga: Daftar Film Bioskop yang Tayang Bulan November 2022, Ada Keramat hingga Tegar

Di masa lalu, Rusia telah mencabut kewarganegaraan secara keliru karena kesalahan birokrasi. Moskow juga telah menanggalkan kewarganegaraan para penjahat yang sangat berbahaya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah