PR DEPOK – Para tentara cadangan yang mengikuti wajib militer Rusia dikabarkan menggunakan taktik berpura-pura mati di medan perang.
Pasalnya, para tentara cadangan Rusia dikirim untuk berperang di Ukraina dengan peralatan yang buruk dan pelatihan yang tidak memadai.
Istri seorang pria Rusia yang dikirim untuk berperang di Resimen Pengawal Motor ke-423 Moskow mengatakan bahwa suaminya dan rekan wajib militernya berpura-pura mati, karena mereka hanya memiliki senapan mesin untuk membela diri.
Dia dan yang lainnya menghadapi pengadilan militer setelah meninggalkan garis depan di Ukraina.
Itu terjadi saat penjualan antidepresan di Rusia meroket, ketika realitas menyedihkan perang Putin di Ukraina akhirnya muncul ke publik.
Orang Rusia menghabiskan 70 persen lebih banyak untuk pil antidepresan dalam delapan bulan pertama tahun ini dibandingkan tahun lalu, meskipun mereka menghabiskan sebagian besar tahun 2021 dalam penguncian wilayah Covid-19.
“Rusia merasa ketakutan ketika kesalahan besar dari invasi Vladimir Putin, termasuk wajib militer dan ekonomi tanker, mulai menghantam kehidupan masyarakat,” ungkap para pejabat, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Mail.
Baca Juga: Cara Dapat STB Gratis di Posko dan Cek Penerima Lewat Link Resmi Kominfo