Jelang KTT APEC, Xi Jinping Sebut Asia Tidak Boleh Jadi Arena Persaingan Kekuatan Besar, Sindir AS?

- 18 November 2022, 10:16 WIB
Presiden China, Xi Jinping mengutarakan agar Asia tidak boleh menjadi arena persaingan kekuatan besar.
Presiden China, Xi Jinping mengutarakan agar Asia tidak boleh menjadi arena persaingan kekuatan besar. /REUTERS/Carlos Garcia Rawlins./

PR DEPOK – Presiden China, Xi Jinping, menyebut bahwa Asia-Pasifik bukanlah halaman belakang siapa pun dan tidak boleh menjadi arena persaingan kekuatan besar.

Hal itu diutarakan Xi Jinping menjelang KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Bangkok, memperingatkan terhadap ketegangan di wilayah yang merupakan titik nyala persaingan antara Beijing dan Washington.

Pernyataan Xi Jinping adalah referensi yang jelas untuk upaya AS dengan sekutu dan mitra regional untuk mengurangi apa yang mereka lihat sebagai pengaruh ekonomi dan militer koersif China.

"Tidak ada upaya untuk mengobarkan perang dingin baru yang akan diizinkan oleh rakyat atau zaman kita," kata Xi Jinping, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Temukan Apa yang Hilang dalam Hidup dari Gambar Cincin yang Dipilih

"Kita harus mengikuti jalan keterbukaan dan inklusivitas," katanya dalam pidato yang disampaikan oleh penyelenggara.

Ia menambahkan bahwa kawasan itu tidak boleh berubah menjadi arena kontes kekuatan besar.

"Unilateralisme dan proteksionisme harus ditolak oleh semua; setiap upaya untuk mempolitisasi dan mempersenjatai hubungan ekonomi dan perdagangan juga harus ditolak oleh semua," tegasnya.

Hubungan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu semakin tegang dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Info Pencairan PKH Tahap 4 November: Besaran Dana dan Cara Cek Daftar Penerima secara Online

Masalah yang muncul seperti tarif, Taiwan, kekayaan intelektual, pencabutan otonomi Hong Kong, dan perselisihan atas Laut Cina Selatan.

Dalam langkah yang mungkin dilihat oleh Beijing sebagai teguran, seorang pejabat senior pemerintah mengatakan Wakil Presiden AS Kamala Harris akan mengunjungi pulau Palawan Filipina di tepi Laut China Selatan yang disengketakan.

Perjalanan itu akan menjadikan Harris pejabat AS berpangkat tertinggi yang mengunjungi rantai pulau yang berdekatan dengan Kepulauan Spratly.

China telah mengeruk dasar laut untuk membangun pelabuhan dan lapangan udara di Spratly, yang sebagian juga diklaim oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.

Baca Juga: Buruan ke Kantor Pos Sekarang, Dana BSU 2022 Hanya Cair hingga Tanggal Ini

Xi Jinping mengatakan kepada timpalannya dari Filipina Ferdinand Marcos Jr pada pertemuan di Bangkok bahwa kekuatan hubungan bilateral bergantung pada hubungan yang stabil di laut, mengacu pada perselisihan wilayah Laut China Selatan.

Harris akan berkunjung ke Palawan setelah menghadiri pertemuan APEC, yang mengikuti serangkaian KTT regional yang selama ini didominasi oleh ketegangan geopolitik atas perang di Ukraina.

Pada pertemuan G20 di Bali, negara-negara dengan suara bulat mengadopsi deklarasi yang mengatakan sebagian besar anggota mengutuk perang Ukraina, tetapi juga mengakui bahwa beberapa negara memandang konflik tersebut secara berbeda.

Indonesia mengatakan perang adalah isu yang paling diperdebatkan.

Baca Juga: 18 Link Twibbon Milad Muhammadiyah 2022 Terpopuler, Download Gratis untuk Dibagikan di Media Sosial

Rusia adalah anggota G20 dan APEC tetapi Presiden Vladimir Putin menjauh dari KTT. Wakil Perdana Menteri Pertama Andrey Belousov akan mewakilinya di APEC.

Tuan rumah Thailand pada hari Kamis mengatakan para pemimpin yang berkumpul untuk forum APEC harus mengatasi perbedaan.

Menteri Luar Negeri Don Pramudwinai mengatakan pertemuan blok beranggotakan 21 negara itu berlangsung pada saat yang sangat penting dengan dunia menghadapi berbagai risiko.

“Itulah mengapa APEC tahun ini harus mengatasi tantangan ini dan memberikan harapan kepada dunia secara luas,” katanya.

Baca Juga: Cek BSU 2022 Pakai NIK KTP, Dana Rp600.000 Langsung Cair usai Tunjukkan Dokumen Ini ke Kantor Pos

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese termasuk di antara mereka yang juga menghadiri pertemuan utama, sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron adalah tamu istimewa.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah