Hadiri Pertemuan PBB, AS dan Rusia Saling Tuduh Soal Pembicaraan Damai dengan Ukraina

- 7 Desember 2022, 15:00 WIB
AS dan Rusia saling tuduh terkait pembicaraan damai dengan Ukraina dalam pertemuan dengan anggota PBB.
AS dan Rusia saling tuduh terkait pembicaraan damai dengan Ukraina dalam pertemuan dengan anggota PBB. /Reuters

Baca Juga: Meriam Bellina Bongkar Resep Rahasia Awet Muda Meski Usia Hampir 60 Tahun karena Minuman Ini: Ajaran Mama Saya

"Harap ingat ini setiap kali Moskow mencoba untuk meyakinkan kami bahwa mereka bukan agresor, tetapi korban yang menolak upaya perdamaian," ia menambahkan.

Nebenzia menuduh negara-negara Barat tidak tertarik dengan penyelesaian diplomatik di Ukraina karena mereka malah memperluas pengiriman senjata ke Kyiv.

"Apa yang Anda lihat sekarang adalah perang yang sedang berlangsung di Barat melawan Rusia. Ini adalah sesuatu yang membuat kami tidak punya pilihan lain selain melanjutkan tujuan SMO kami," kata Nebenzia.

Rusia baru-baru ini menyerang infrastruktur energi Ukraina. Kepala bantuan PBB Martin Griffiths mengatakan bahwa ini telah menyebabkan jutaan orang tanpa akses ke panas, listrik, dan air, memperburuk krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh invasi Rusia pada 24 Februari.

Baca Juga: Pencairan BSU 2022 Diperpanjang! Datangi Kantor Pos Sebelum Tanggal Ini

"Serangan Presiden Putin yang meningkat terhadap infrastruktur Ukraina adalah bukti bahwa dia tidak memiliki minat yang tulus dalam negosiasi atau diplomasi yang berarti," kata Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Lisa Carty, kepada dewan beranggotakan 15 orang itu.

"Sebaliknya, dia mencoba mematahkan keinginan Ukraina untuk berperang dengan membom dan membekukan warga sipil agar tunduk," katanya.

Dewan Keamanan PBB telah bertemu puluhan kali di Ukraina sejak Februari, tetapi tidak dapat mengambil tindakan yang berarti karena Rusia adalah kekuatan veto, bersama dengan Inggris, China, Prancis, dan Amerika Serikat.

"Mengingat kekacauan dan keputusasaan penduduk yang telah melemah akibat perang selama berbulan-bulan, tidaklah cukup untuk mengadakan lebih banyak pertemuan untuk menginformasikan masyarakat internasional tanpa pernah menawarkan alternatif asli untuk perang," kata Wakil Duta Besar Gabon untuk PBB Edwige Koumby Missambo.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x