PR DEPOK – Aktivis menggagalkan tindakan keras Kim Jong Un terhadap media asing dengan mengirimkan ribuan film dan acara televisi melalui USB flash melintasi perbatasan ke Korea Utara.
Menurut Human Rights Foundation (HRF), sebuah organisasi nirlaba AS, sejumlah USB flash drive dan kartu SD dikirim ke Korea Utara sepanjang tahun, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Mirror.
Sebuah gambar yang diberikan kepada outlet berita lokal NK News menunjukkan sebuah USB yang dikemas dalam botol kaca bersumbat rapat, diletakkan di atas pantai berkerikil, yang diduga telah mengapung ke perairan yang berbatasan dengan Korea Utara.
Berita itu muncul setelah berita bahwa dua remaja dibantai di Korea Utara karena menonton film Korea Selatan.
Kedua anak laki-laki, yang berusia antara 16 dan 17 tahun, dieksekusi di depan penduduk setempat yang ketakutan di sebuah lapangan terbang di Hyesan.
"Mereka yang menonton atau mendistribusikan film dan drama Korea Selatan, dan mereka yang mengganggu tatanan sosial dengan membunuh orang lain, tidak akan dimaafkan dan akan dihukum," kata seorang sumber.
Pejabat biasanya menggunakan eksekusi untuk menakut-nakuti orang agar berperilaku dengan cara tertentu.
Kira-kira seminggu sebelum pembantaian, diadakan pertemuan publik di mana penduduk setempat diberi tahu tentang tindakan keras terhadap kejahatan yang melibatkan media asing.