Kelompok Aktivis Ungkap Kirim USB Berisi Film dan Acara TV Asing ke Korea Utara Sepanjang Tahun

- 7 Desember 2022, 20:37 WIB
 ILUSTRASI - Sebuah kelompok aktivis mengungkapkan bahwa mereka mengirim sejumlah USB ke Korea Utara sepanjang tahun.
ILUSTRASI - Sebuah kelompok aktivis mengungkapkan bahwa mereka mengirim sejumlah USB ke Korea Utara sepanjang tahun. /Reuters

PR DEPOK – Aktivis menggagalkan tindakan keras Kim Jong Un terhadap media asing dengan mengirimkan ribuan film dan acara televisi melalui USB flash melintasi perbatasan ke Korea Utara.

Menurut Human Rights Foundation (HRF), sebuah organisasi nirlaba AS, sejumlah USB flash drive dan kartu SD dikirim ke Korea Utara sepanjang tahun, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Mirror.

Sebuah gambar yang diberikan kepada outlet berita lokal NK News menunjukkan sebuah USB yang dikemas dalam botol kaca bersumbat rapat, diletakkan di atas pantai berkerikil, yang diduga telah mengapung ke perairan yang berbatasan dengan Korea Utara.

Berita itu muncul setelah berita bahwa dua remaja dibantai di Korea Utara karena menonton film Korea Selatan.

Baca Juga: 35 Twibbon Gratis Ucapan Selamat Hari Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, Desain Terpopuler dan Mudah Dipasang

Kedua anak laki-laki, yang berusia antara 16 dan 17 tahun, dieksekusi di depan penduduk setempat yang ketakutan di sebuah lapangan terbang di Hyesan.

"Mereka yang menonton atau mendistribusikan film dan drama Korea Selatan, dan mereka yang mengganggu tatanan sosial dengan membunuh orang lain, tidak akan dimaafkan dan akan dihukum," kata seorang sumber.

Pejabat biasanya menggunakan eksekusi untuk menakut-nakuti orang agar berperilaku dengan cara tertentu.

Kira-kira seminggu sebelum pembantaian, diadakan pertemuan publik di mana penduduk setempat diberi tahu tentang tindakan keras terhadap kejahatan yang melibatkan media asing.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mendapatkan Dana PIP Kemdikbud? Berikut Caranya Cuma Pakai KTP dan KK

Secara khusus, mereka diperingatkan untuk tidak menonton atau mendengarkan film atau musik dari Korea Selatan yang lebih makmur.

Tetapi HRF mengatakan bahwa pihaknya telah mengirim 2.000 flash drive USB dan kartu SD ke Korea Utara pada tahun 2022, sebagai bagian dari program yang disebut Flashdrives for Freedom.

Selain film dan serial, beberapa file di drive menyertakan konten pendidikan tentang kewirausahaan dan laporan hak asasi manusia dari PBB.

Seongmin Lee, seorang pembelot Korea Utara yang memimpin program tersebut, mengatakan bahwa setiap USB dapat dilihat oleh sebanyak 10 warga Korea Utara di dalam negeri.

Baca Juga: Kumpulan Twibbon Terbaru Sambut Natal 2022 dan Tahun Baru yang Bisa Bikin Foto Profilmu Makin Keren

“Ini berarti menyebarkan informasi luar ke 20.000 warga Korea Utara tahun ini saja,” katanya.

Lee tidak merinci bagaimana HRF menyebarkan drive USD ke negara tersebut, mengklaim bahwa ini adalah informasi kampanye yang sensitif.

Namun, dia mengklaim grup tersebut telah mengirim sekitar 130.000 flash drive ke Korea Utara sejak 2016.

Flash drive yang dikirim tahun ini mencakup konten mulai dari film klasik Hollywood seperti Top Gun dan Titanic hingga serial TV dan film Korea Selatan seperti Descendants of the Sun.

Baca Juga: Kesaksian Ferdy Sambo: Putri Candrawathi Diperkosa saat Sakit hingga Genggam Tangan Brigadir J

Undang-undang tahun 2020 yang kontroversial di Korea Selatan melarang kelompok swasta mengirim materi ke Korea Utara tanpa persetujuan sebelumnya.

Pyongyang secara khusus memanggil para aktivis pembelot, karena mengirimkan informasi yang berpotensi subversif ke negara itu.

Undang-undang lain yang diperkenalkan pada tahun 2020 oleh DPRK memperparah hukuman untuk mengkonsumsi media asing, termasuk hukuman mati karena mendistribusikan atau menjual konten Korea Selatan.

Lee mengatakan organisasi mengambil langkah-langkah untuk mengurangi bahaya yang terkait dengan mengkonsumsi informasi yang mereka kirimkan.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Tewaskan Seorang Polisi, Pelaku Membawa Motor Bertuliskan Ini

“Sebagai seseorang yang lahir dan besar di Korea Utara, saya ingin menekankan pentingnya memberdayakan rakyat Korea Utara dengan informasi faktual tentang dunia luar,” katanya.

“Informasi luar mungkin tidak membawa revolusi dalam semalam, tetapi memberdayakan warga Korea Utara dengan informasi faktual adalah langkah pertama yang diperlukan bagi Korea Utara untuk bergerak menuju masyarakat yang normal dan lebih bebas,” tambahnya.

Undang-undang anti-selebaran sedang ditinjau oleh Mahkamah Konstitusi Korea Selatan dan dapat dibatalkan.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah