Ketegangan di Perbatasan, Pakistan Sebut Warga Sipilnya Ditembak Tanpa Alasan oleh Pasukan Afghanistan

- 12 Desember 2022, 09:18 WIB
ILUSTRASI - Pakistan mengatakan bahwa warga sipilnya ditembak di perbatasan tanpa alasan oleh pasukan Afghanistan.
ILUSTRASI - Pakistan mengatakan bahwa warga sipilnya ditembak di perbatasan tanpa alasan oleh pasukan Afghanistan. /Pixabay/

PR DEPOK – Sedikitnya enam warga sipil Pakistan telah tewas oleh tembakan "tanpa alasan" dari pasukan Afghanistan di dekat perbatasan Chaman.

Penembakan warga itu diungkapkan oleh militer Pakistan, dalam gejolak mematikan terbaru di perbatasan antara negara itu dan Afghanistan.

Media tentara Pakistan mengatakan bahwa tembakan itu melukai 17 orang, dan menyebut korban meninggal atas tembakan senjata berat yang tidak beralasan dan membabi buta oleh pasukan Afghanistan terhadap warga sipil.

Kekerasan yang melanda Chaman di Pakistan barat daya menyusul serangkaian insiden dan serangan mematikan yang telah meningkatkan ketegangan dengan penguasa Taliban Afghanistan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo, Cancer, dan Leo, Senin, 12 Desember 2022: Pakai Ide Baru untuk Raih Keuntungan

Chaman adalah penyeberangan perbatasan utama untuk perdagangan antara kedua negara.

Di Afghanistan, juru bicara gubernur Kandahar, Attaullah Zaid, mengaitkan bentrokan antara pasukan Pakistan dan Taliban dengan pembangunan pos pemeriksaan baru di sisi perbatasan Afghanistan.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, juru bicara kepolisian Kandahar Hafiz Saber mengatakan satu tentara Afghanistan tewas dan 10 orang lainnya, termasuk tiga warga sipil, terluka.

Sedangkan tentara Pakistan mengatakan pasukan menanggapi tembakan Afghanistan, tetapi sayap medianya tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga: Pengosongan SDN Pondok Cina 1 Ditunda, DPRD Kota Depok Soroti Nasib Anak Didik

Dikatakan Pakistan telah mendekati pihak berwenang di ibukota Afghanistan, Kabul, untuk menyoroti parahnya insiden perbatasan.

Pejabat Afghanistan Noor Ahmad, di Kandahar, mengatakan bahwa situasi telah kembali normal setelah kedua belah pihak mengadakan pertemuan.

Seorang dokter di rumah sakit yang dikelola pemerintah di Chaman, Akhtar Mohammad, mengungkap bahwa peluru tajam melukai 27 orang yang dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Dari jumlah tersebut, enam meninggal dan tujuh dalam kondisi kritis.

Seorang penduduk di sisi perbatasan Pakistan, Wali Mohammad, membawa sepupunya yang terluka ke rumah sakit di Chaman. Dia mengatakan ada sejumlah ledakan diikuti oleh tembakan cepat.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Mengobati Diri Sendiri Setelah Patah Hati, Salah Satunya Taurus yang Jadi Boros Berbelanja

“Kami berada di jalan seperti hari libur lainnya ketika tiba-tiba terdengar ledakan besar dan puing-puing menimpa banyak orang, termasuk salah satu sepupu saya,” kata Mohammad.

Penembakan mematikan yang terjadi sebelumnya bahkan menutup perbatasan di Chaman selama delapan hari, menyebabkan kerugian komersial yang besar dan menyebabkan ribuan orang terdampar di kedua sisi.

Kemudian kedutaan Pakistan di Kabul diserang beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri Pakistan Hina Rabbani Khar pergi ke Kabul untuk bertemu dengan rekannya dari Afghanistan Amir Khan Muttaqi.

Pejabat Pakistan menyebut insiden itu sebagai upaya pembunuhan terhadap utusannya di sana dan menyalahkan pejabat Taliban atas pelanggaran keamanan tersebut.

Baca Juga: Tak Disangka, Ini 5 Manfaat Posisi Yoga Kaki Naik ke Dinding Sebelum Tidur

Islamabad juga mengatakan bahwa penguasa Afghanistan melindungi pejuang dari kelompok bersenjata Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), yang melakukan serangan mematikan di tanahnya.

TTP, juga dikenal sebagai Taliban Pakistan, telah memerangi negara Pakistan selama lebih dari satu dekade. Kelompok bersenjata, yang secara ideologis bersekutu dengan Taliban Afghanistan, menuntut penerapan hukum Islam dan pembebasan para pejuangnya, di antara isu-isu lainnya.

TTP telah melakukan serangan setelah mengakhiri perjanjian gencatan senjata selama berbulan-bulan dengan Islamabad.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah