Departemen Luar Negeri AS Bentuk Unit Kerja 'China House', Singgung Persaingan Antar Dua Negara

- 17 Desember 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi bendera China dan AS. Departemen Luar Negeri AS membentuk unit kerja yang disebut sebagai 'China House', berkaitan dengan persaingan antar dua negara.
Ilustrasi bendera China dan AS. Departemen Luar Negeri AS membentuk unit kerja yang disebut sebagai 'China House', berkaitan dengan persaingan antar dua negara. /Jason Lee/REUTERS

PR DEPOK – Amerika Serikat mengumumkan unit kerja yang disebut "China House" di Departemen Luar Negeri AS.

Unit kerja China House itu bertugas mengkonsolidasikan pembuatan kebijakan terkait China di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken meluncurkan unit kerja yang secara resmi dikenal sebagai Office of China Coordination itu.

Dijuluki “China House”, unit tersebut akan bekerja untuk mengelola dan menerapkan prioritas AS dalam berbagai masalah, seperti teknologi dan kebijakan ekonomi.

Baca Juga: Program Kartu Prakerja Dilanjutkan Tahun Depan, Besaran Dana Bertambah Jadi Rp4,5 Juta

“China House akan memastikan pemerintah AS mampu mengelola persaingan kami dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) secara bertanggung jawab dan memajukan visi kami untuk sistem internasional yang terbuka dan inklusif,” kata Blinken dalam siaran pers.

“Tujuan kami dalam menciptakan China House adalah untuk membantu mewujudkan elemen-elemen pendekatan Administrasi ke RRT,” lanjutnya, yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Hubungan antara AS dan China telah lama tegang, dan beberapa mengharapkan persaingan tumbuh karena China menegaskan dirinya sebagai kekuatan global.

Namun, para pemimpin seperti Menteri Luar Negeri China Wang Yi telah menunjukkan bahwa kerja sama antara AS dan China, dua ekonomi terbesar di dunia, sangat penting untuk kemajuan dalam isu-isu seperti perubahan iklim.

Baca Juga: Cara Daftar Bansos PKH 2023 Online Lewat HP, Hanya Siapkan KTP dan KK Bisa Dapat BLT hingga Rp3 Juta

Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Presiden AS Joe Biden pada November, di mana kedua pemimpin menggarisbawahi perlunya bekerja sama untuk mengatasi tantangan global.

Usai pertemuan, Biden mengatakan kepada wartawan agar tidak perlu adanya perang dingin.

Pada bulan Oktober, Jinping sebelumnya mencatat bahwa China dan AS harus menemukan cara untuk berhubungan.

Ia menambahkan bahwa China bersedia bekerja dengan AS untuk saling menghormati, hidup berdampingan secara damai.

Baca Juga: Lionel Messi Buka Suara Jelang Final Piala Dunia 2022: Saya Tak Mampu Tahun Berikutnya, Ini Terakhir

Namun, hubungan antara Beijing dan Washington semakin tegang karena sejumlah masalah, termasuk sikap agresif China terhadap Taiwan dan upaya AS untuk melemahkan sektor teknologi China.

Ketegangan semakin meningkat ketika Demokrat Nancy Pelosi, salah satu pemimpin paling kuat di DPR AS, melakukan perjalanan ke Taiwan pada bulan Agustus, menjadikannya pejabat AS berpangkat tertinggi yang melakukannya dalam 25 tahun.

China mengecam perjalanan itu sebagai provokatif dan berbahaya, memicu serangkaian tindakan pembalasan yang mencakup sanksi terhadap Pelosi, penurunan perdagangan dengan Taiwan, dan serangkaian latihan militer yang dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan militer China.

AS tidak mengakui pulau Taiwan yang diperintah sendiri dan diklaim China sebagai miliknya, tetapi terikat oleh undang-undang untuk memberi Taiwan sarana untuk mempertahankan diri dari potensi serangan China.

Baca Juga: Cara Cek Penerima BLT BBM Tahap 2 Rp300.000 yang Masih Cair Desember 2022

Kedua negara juga berdebat tentang masalah-masalah seperti perdagangan dan teknologi. Pada bulan Oktober, AS mengumumkan serangkaian kontrol ekspor baru, berusaha melemahkan akses China ke semikonduktor dan menghalangi kemajuan teknologi dan militer oleh Beijing.

China menanggapi dengan gugatan terhadap AS di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada pertengahan Desember, menuduh AS mengancam stabilitas rantai pasokan industri global.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x