Usai Rusia Serang Infrastruktur Energi Ukraina hingga 50 Persen, Keadaan Darurat Listrik Dicabut

- 17 Desember 2022, 20:30 WIB
Ukraina akhirnya mencabut keadaan darurat listrik, dilakukan sejak Rusia menyerang infrastruktur energi negara itu.
Ukraina akhirnya mencabut keadaan darurat listrik, dilakukan sejak Rusia menyerang infrastruktur energi negara itu. /REUTERS/Stringer.

Baca Juga: 5 Drakor Paling Menarik yang Kisahkan Sejarah Korea, Nomor 4 Paling Menyentuh Hati

Dalam pidato video malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia masih memiliki cukup rudal untuk beberapa serangan yang lebih signifikan dan dia kembali mendesak sekutu Barat untuk memasok Kyiv dengan sistem pertahanan udara yang lebih banyak dan lebih baik.

Zelenskyy mengatakan Ukraina cukup kuat untuk bangkit kembali.

“Apa pun yang diharapkan para pemuja roket dari Moskow, itu tetap tidak akan mengubah keseimbangan kekuatan dalam perang ini,” katanya.

Kyiv telah memperingatkan bahwa Moskow merencanakan serangan habis-habisan baru awal tahun depan, kira-kira setahun setelah invasi 24 Februari.

Baca Juga: Sambangi Dubai, Bank Mandiri Ajak Pekerja Migran Indonesia Berwirausaha dalam Program Mandiri Sahabatku

Rusia telah menghujani infrastruktur energi Ukraina hampir setiap minggu sejak awal Oktober setelah beberapa kekalahan di medan perang, tetapi serangan terbaru menimbulkan lebih banyak kerusakan daripada banyak serangan lainnya.

Moskow mengatakan serangan itu ditujukan untuk melumpuhkan militer Ukraina. Ukraina menyebut mereka kejahatan perang.

Walikota Kyiv, Vitali Klitschko, mengatakan bahwa hanya sepertiga penduduk kota yang memiliki pemanas dan air serta 40 persen listrik. Sistem metro, arteri transportasi penting, tetap ditutup.

Zelenskyy mengimbau warga Ukraina untuk bersabar dan meminta otoritas regional agar lebih kreatif dalam mengatur pasokan energi darurat.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah