Tanggapi Pelarangan Taliban Soal Kaum Perempuan di Pendidikan Tinggi, AS: Masa Depan yang Kelam

- 23 Desember 2022, 21:17 WIB
ILUSTRASI - Menlu AS menanggapi pelarangan Taliban terkait kaum perempuan di universitas, sebut masa depan yang kelam.
ILUSTRASI - Menlu AS menanggapi pelarangan Taliban terkait kaum perempuan di universitas, sebut masa depan yang kelam. /Pixabay/Free-Photo//

Baca Juga: 4 Rekomendasi K-Drama Seru, Siap Menemani Kamu Menghabiskan Liburan Nataru

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa larangan itu tidak Islami atau manusiawi.

“Apa salahnya pendidikan perempuan? Apa ruginya bagi Afghanistan?” kata Cavusoglu, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

“Apakah ada penjelasan Islami? Sebaliknya, agama kita, Islam, tidak menentang pendidikan; sebaliknya, itu mendorong pendidikan dan sains,” katanya.

Di ibu kota Afghanistan, sekitar 50 pengunjuk rasa yang sebagian besar perempuan berkumpul di luar Universitas Kabul, memegang spanduk dan meneriakkan, “Pendidikan adalah hak kami, universitas harus dibuka.”

Baca Juga: Kilas Balik Tren dan Produk Kecantikan di Sepanjang Tahun 2022

Sehari sebelumnya, mahasiswa di Universitas Nangahar di Afghanistan timur juga berdemonstrasi dan mahasiswa kedokteran laki-laki keluar dari ujian sebagai protes atas dikeluarkannya teman sekelas perempuan mereka.

Taliban telah membela pembatasan tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk menjaga “kepentingan nasional” dan “kehormatan” perempuan.

Penjabat Menteri Pendidikan Tinggi Nida Mohammad Nadim, dalam komentar pertamanya tentang masalah tersebut, mengatakan bahwa beberapa masalah telah mendorong keputusan tersebut.

Hal itu termasuk siswa perempuan yang tidak mengenakan pakaian Islami yang pantas dan interaksi antara siswa dari jenis kelamin yang berbeda.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x