Kisah Pemilik Pengusaha Logistik di Jepang yang Berikan Bisnisnya secara Cuma-Cuma

- 4 Januari 2023, 15:45 WIB
Ilustrasi jalanan di Jepang.
Ilustrasi jalanan di Jepang. /Pexels/

Baca Juga: Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik yang Ditembakkan ke Laut Jepang

Hampir 60 persen bisnis di Jepang melaporkan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk melanjutkan bisnisnya.

Tidak dapat dihindari bahwa banyak perusahaan kecil dan menengah akan gulung tikar. Para pembuat kebijakan khawatir bahwa Jepang dapat dilanda lonjakan penutupan usaha, karena pemilik yang sudah lanjut usia pensiun secara massal.

Dalam presentasi apokaliptik tahun 2019, kementerian perdagangan Jepang memproyeksikan bahwa pada tahun 2025, sekitar 630 ribu bisnis yang menguntungkan berpotensi tutup.

Hal ini membawa dampak ekonomi yang cukup buruk. Kerugian ekonomi mencapai ratusan miliar dolar AS dan sebanyak 6,5 juta pekerjaan akan hilang.

Baca Juga: Simak 4 Fakta Unik Perayaan Natal di Jepang, Salah Satunya Tidak Ditetapkan Jadi Hari Libur Nasional

Pertumbuhan ekonomi di Jepang dinilai akan menjadi lesu. Otoritas Jepang bertindak dengan harapan dapat mencegah bencana ini.

Kantor-kantor pemerintah telah memulai kampanye hubungan masyarakat untuk mendidik para pemilik bisnis lanjut usia untuk melanjutkan bisnis mereka setelah pensiun.

Pemerintah mendirikan pusat layanan untuk membantu pemilik bisnis menemukan pembeli. Selain itu, pihak berwenang memberikan subsidi besar dan keringanan pajak untuk pemilik baru.

Tsuneo Watanabe, direktur Nihon M&A Center, sebuah perusahaan yang berspesialisasi dalam mencari pembeli untuk usaha kecil dan menengah mengatakan, tantangan ini tetap berat. Salah satu kendala terbesar untuk menemukan penerus adalah tradisi.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurfajriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah