PR DEPOK – Iran mengundang kecaman internasional ketika kembali mengeksekusi dua pria karena membunuh seorang anggota pasukan paramiliter.
Eksekusi itu dilakukan selama protes yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini dalam tahanan.
Hukuman gantung itu menggandakan jumlah eksekusi menjadi empat karena kerusuhan nasional, yang telah meningkat sejak pertengahan September menjadi seruan untuk diakhirinya rezim ulama Iran.
Mereka juga menentang kampanye kelompok-kelompok hak asasi internasional untuk menyelamatkan nyawa kedua pria itu.
"Mohammad Mehdi Karami dan Seyed Mohammad Hosseini, pelaku utama kejahatan yang menyebabkan mati syahidnya Ruhollah Ajamian, telah digantung pagi ini,” kata kantor berita lokal, yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.
Jaksa mengatakan milisi berusia 27 tahun itu ditelanjangi dan dibunuh oleh sekelompok pelayat yang memberikan penghormatan kepada seorang pengunjuk rasa yang terbunuh, Hadis Najafi.
Kantor hak asasi manusia PBB mengecam eksekusi tersebut, yang dikatakan mengikuti pengadilan yang tidak adil berdasarkan pengakuan paksa.
"Kami mendesak Iran untuk menghentikan semua eksekusi," katanya.