Network
PR DEPOK – Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengungkap bahwa mereka sedang bekerja untuk memulihkan puing-puing balon pengintai China yang jatuh ke Samudra Atlantik, setelah ditembak jatuh di lepas pantai Carolina Selatan pada akhir pekan.
Balon, yang telah terbang di ketinggian di atas Amerika Utara sejak akhir Januari, ditembak jatuh di wilayah udara AS dan jatuh ke perairan teritorial AS.
Hal itu diungkapkan oleh Jenderal Glen VanHerck, komandan Komando Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara dan Komando Utara AS.
“Komponen Angkatan Laut AS kami saat ini sedang melakukan operasi pemulihan, dengan Penjaga Pantai AS membantu mengamankan area tersebut dan menjaga keselamatan publik,” kata VanHerck dalam sebuah pernyataan yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.
Baca Juga: Cek Nama Penerima Bansos BPNT Rp2,4 Juta di cekbansos.kemensos.go.id, Cair Februari 2023
AS mengatakan sebelumnya bahwa balon itu seukuran tiga bus sekolah dan puing-puing tersebar di lautan seluas 11 km.
Insiden itu semakin memperkeruh hubungan antara AS dan China dan Washington membatalkan rencana kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Beijing setelah penemuan pesawat itu.
Beijing mengatakan "pesawat" tanpa awak itu digunakan untuk penelitian meteorologi dan diterbangkan karena cuaca buruk dan kemampuan kemudinya yang "terbatas".
Beijing juda mendesak AS untuk menahan diri atas insiden tersebut. Mereka menegaskan balon, yang terbang di ketinggian sekitar 18.300 meter sebelum ditembak jatuh, memasuki wilayah udara AS secara tidak sengaja.
Baca Juga: Ahli Sebut Kombinasi Berbagai Faktor Sebabkan Gempa di Turki dan Suriah Mematikan
“Tiongkok dengan tegas menentang dan memprotes keras hal ini,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Xie Feng dalam sambutannya kepada kedutaan AS di Tiongkok.
"Pemerintah China mengikuti perkembangan situasi dengan cermat," tambahnya.
Kolonel Senior Tan Kefei, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China, mengatakan China berhak mengambil tindakan yang diperlukan dalam menghadapi situasi serupa yang menggambarkan tindakan AS sebagai "reaksi berlebihan".
Balon pertama kali memasuki wilayah udara AS di Alaska pada 28 Januari sebelum pindah ke wilayah udara Kanada pada 30 Januari. Kemudian masuk kembali ke wilayah udara AS di atas Idaho utara pada 31 Januari.
Baca Juga: BLT Rp750.000 Cair Februari 2023 untuk Anak Usia 0-6 Tahun, Cek Penerima Bansos Kemensos Sekarang!
Kanada juga mengkonfirmasi keberadaan balon tersebut di wilayah udaranya.
Balon pengintai menawarkan kesempatan untuk memantau tempat pada jarak yang lebih dekat daripada satelit dan dapat memberikan gambar yang lebih jelas daripada satelit yang bergerak cepat.
Meskipun gerakan balon sering dibiarkan tunduk pada pola cuaca, mereka juga dapat dilengkapi dengan peralatan pemandu untuk mengontrol jalur.
AS mengatakan balon China terbang di atas situs sensitif di Montana untuk mengumpulkan informasi, dan memulihkan puing-puingnya dapat memberi AS petunjuk tentang kemampuan pengawasan China.
Baca Juga: 15 Link Twibbon Harlah 1 Abad NU 2023 Terbaru dan Terpopuler beserta Cara Pasangnya
Montana adalah rumah bagi Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom, di mana terdapat sekitar 150 silo untuk rudal balistik antarbenua, termasuk Minuteman III yang berkemampuan nuklir.
Senat akan diberi pengarahan tentang insiden tersebut termasuk perincian kemampuan pengawasan balon minggu ini, menurut Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer.
Ia menambahkan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden sedang mempertimbangkan tindakan terhadap China atas apa yang disebutnya aktivitas kurang ajar.
Partai Republik di Kongres mengkritik Biden karena tidak mengambil tindakan lebih cepat.
Baca Juga: Preview dan Link Nonton Bhayangkara FC vs Persikabo 1973 di BRI Liga 1
Presiden telah mengatakan dia menyetujui perintah untuk menembak jatuh pesawat itu minggu lalu, tetapi disarankan untuk melakukan operasi di atas air karena menjatuhkan balon di atas tanah dari ketinggian 18.300 meter akan menimbulkan tindakan yang tidak semestinya bagi orang-orang di bawah.
“Jelas ini adalah upaya China untuk mengumpulkan informasi, untuk mengalahkan komando dan kendali kami atas situs pertahanan rudal dan senjata nuklir kami yang sensitif,” kata Mike Turner, seorang Republikan dan ketua Komite Intelijen DPR.
“Dan itu tentu saja merupakan urgensi yang tidak disadari oleh administrasi ini,” tandasnya.***
