Baca Juga: Seorang Bocah di Depok Ditemukan Penuh Luka Sayatan, Ibu Korban Diburu Polisi
Satı mengatakan bahwa warga sipil berusaha keras untuk membantu mengeluarkan tetangga mereka dari bawah reruntuhan bangunan.
"Dua teman saya berada di bawah reruntuhan sekarang, kami sedang berusaha menjangkau mereka," katanya.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang berada di bawah tekanan untuk mengawasi respon yang efektif terhadap bencana ini menjelang pemilihan umum pada tanggal 14 Mei, mengatakan bahwa tim pencari dan penyelamat telah dikirim ke daerah-daerah yang terkena dampak.
"Kami tidak tahu berapa jumlah korban tewas dan luka-luka. Harapan kami adalah untuk melewati bencana ini dengan kerugian sekecil mungkin," katanya dalam sebuah pidato.
Baca Juga: Belum Punya Akun Kartu Prakerja? Simak Cara Membuat Akunnya dengan Akses dashboard.prakerja.go.id
"Ini adalah bencana terbesar yang kami alami dalam satu abad terakhir setelah gempa bumi Erzincan tahun 1939," tambahnya, mengutip sebuah insiden di mana lebih dari 32 ribu orang tewas di Turki bagian timur.
Vahap Altınok, seorang pejabat dari partai oposisi lokal Partai Rakyat Republik (CHP) di kota Malatya, 162 mil dari pusat gempa, menggambarkan gempa tersebut sebagai "gempa bumi terbesar yang pernah saya alami, terlama dan terkuat".
"Banyak bangunan yang hancur, ada reruntuhan di mana-mana," katanya. "Orang-orang kewalahan. Ada hujan salju lebat dan itu sangat mempengaruhi upaya penyelamatan," katanya.
Kementerian Kesehatan Suriah melaporkan kerusakan di seluruh provinsi Aleppo, Latakia, Hama dan Tartus, di mana Rusia menyewakan fasilitas angkatan laut.