Apalagi dilaporkan sudah ribuan orang meninggal dunia dan jumlahnya terus bertambah hingga saat ini.
"Hati saya tertuju pada semua orang yang terkena dampak gempa bumi besar di Turki Tengah. Seperti yang saya nyatakan sebelumnya, cepat atau lambat ini akan terjadi di wilayah ini, mirip dengan tahun 115 dan 526,” tulis Frank Hoogerbeets.
“Gempa bumi ini selalu didahului oleh geometri planet yang kritis, seperti yang kita alami pada 4-5 Februari," katanya menambahkan.
Dilansir lebih lanjut dari Twitter @hogrbe, seorang peneliti bernama lengkap Frank Hoogerbeets ini ternyata adalah seorang peneliti SSGEOS di Belanda.
SSGEOS adalah singkatan dari Solar System Geometry Survey yaitu sebuah lembaga yang memantau persoalan geometri di sistem tata surya.