Baca Juga: Kabar Baik! Tiket KAI Mudik Lebaran Bisa Dipesan Dari Sekarang, Cek Tanggal Keberangkatanya
Salah satu sumber mengatakan ada pandangan dalam Istana bahwa Permaisuri itu tidak praktis dan mungkin akan lebih mudah bagi Camilla untuk dikenal sebagai Ratu pada momen yang tepat.
"Pangeran Philip adalah Pangeran 'consort' secara resmi, tetapi ia dikenal sebagai Pangeran. Ratu tentu saja masih menjadi permaisuri. Jadi, Istana tentu saja tidak akan melarang siapapun untuk memanggilnya yang mulia dengan sebutan itu," katanya.
Beberapa media, termasuk The Times dan The Telegraph telah menghapus sebutan "Permaisuri" saat meliput tentang Camilla.
Para pejabat Istana Buckingham telah melihat preseden, termasuk gelar yang dipakai untuk istri Raja George VI, kakek Raja Charles III.
Baca Juga: Begini Perbedaan Pencairan PKH, BPNT, dan PBI JK: Cek Daftar Penerima Bansos 2023 Online di Sini
Sebagai Ratu yang tidak bertakhta, secara teknis istri Raja George VI adalah Permaisuri, tetapi dikenal umum sebagai Ratu.
Demikian juga, saat Ratu Victoria meninggal dan digantikan oleh putranya, Edward VIII, istrinya putri Wales secara otomatis menjadi Ratu Alexandra, tanpa memakai Permaisuri.
Ini merupakan perjalanan panjang bagi Camilla dan tampaknya tidak terpikirkan pada Februari 2005 saat ia bertunangan dengan Pangeran Wales, Charles.
Ketika Camilla dan Charles menikah pada April 2005, ia tidak menggunakan gelar Putri Wales karena gelar itu begitu melekat dengan Putri Diana.